Articles by "Kesehatan"

Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

SQ Blog - Puji Syukur, pada hari kamis kemarin admin kembali duduk di bangku kuliah setalah beberapa lama free. Nah, admin akan berbagi satu cuplikan penting dalam kuliah perdana tersebut.

Dalam selah-selah pembicaraanya, nampak sekali-kali serius, tegas, santai, dan terkadang berpaling seolah di hadapannya tak seorang pun mahasiswa. "Mungkin itulah karakteristik dari Bapak Dosen ini, yang telah bergelar Professor tersebut", Pungkasku dalam hati.

Berikut di antara cuplikan penting dari dosen tersebut, yang memiliki nama, Prof. Masri Mansoer, M.A:
"Mencegah Kanker dengan Sholat ! Kenapa Tidak?

Bukankah kanker dipicu karena ketidak-tenangan hati atau jiwa!
Hati yang tidak tenang berpotensi melahirkan stress!
Jiwa yang stress akan merangsang zat dalam tubuh menjadi kanker!

Dengan mengerjakan Shalat, hati menjadi tenang!
Jiwa yang tenang tentu melahirkan jasmani yang sehat pula!
Sekilas itulah cuplikan yang admin bagikan kali ini. Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa mendirikan shalat. Serta dikaruniakan ke-khusyu-an dalam shalat agar hidup kita menjadi tenang. Shalat adalah medium utama dalam mengingat/berdzikir kepada Allah. Allah sendiri yang menjanjikan:

الَّذِينَ آمَÙ†ُوا ÙˆَتَØ·ْÙ…َئِÙ†ُّ Ù‚ُÙ„ُوبُÙ‡ُÙ…ْ بِذِÙƒْرِ اللَّÙ‡ِ Ø£َÙ„َا بِذِÙƒْرِ اللَّÙ‡ِ تَØ·ْÙ…َئِÙ†ُّ الْÙ‚ُÙ„ُوبُ.

Artinya: "Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (Q.S. al-Ra'd: 28)

Jika kita lihat keadaan sekarang, kanker dan saudara-saudaranya* menjadi penyakit yang paling ditakuti, dan berkembang dengan pesat akhir-akhir ini. diantaranya di Indonesia. Hal ini terlihat dari berbagai data kanker yang dipublikasikan baik oleh pemerintah maupun lembaga-lembaga kanker.

Berdasarkan hal di atas, saran admin melalui tulisan ini, marilah kita memelihara dan mendirikan shalat dengan semaksimal mungkin. Karena padanya sungguh banyak rahasia, diantaranya dapat mencegah penyakit kanker, Insya Allah.

SQ Blog - Seringkali orang menggunakan laptop dalam berbagai posisi. Salah satunya adalah posisi dengan memangku laptop di atas paha dimana kaki terbujur. Posisi ini sering dilakukan ketika seseorang sedang santai menggunakan laptop di atas sofa atau tempat tidur.

Tapi tahukah Anda bila posisi tersebut dilakukan dalam waktu lama dapat mempengaruhi kondisi kulit paha. Studi yang dilakukan ahli medis dari University Hospital Basel, Swiss mengungkapkan bahwa meletakan laptop di atas paha dapat membuat kulit sensitif. Bahkan bisa membuat kulit belang dan mengeluarkan bintik-bintik merah.

Andreas Arnold dan Peter Itin, ahli medis dari University Hospital Basel menganjurkan agar pengguna laptop menghindari posisi tersebut dalam waktu lama. Dalam satu kasus baru-baru ini, seorang anak 12 tahun mengalami sindrom perubahan warna kulit di paha kirinya setelah bermain game di laptop selama beberapa jam setiap hari selama beberapa bulan.

"Dia mengakui bahwa sisi kiri laptop lebih panas, tapi ia tidak mengubah posisinya," tulis para peneliti Swiss tersebut dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics seperti dilansir AAP, Senin (4/10/2010).

Kasus lainnya menimpa seorang mahasiswa hukum di Virginia . Ia mencari pengobatan untuk perubahan warna belang-belang di kakinya. Menurut Dr Kimberley Salkey, yang merawat mahasiswa tersebut, gejala perubahan warna kulit itu disebabkan karena mahasiswi tersebut sering menghabiskan waktu sekitar enam jam sehari dengan memangku laptop di pahanya. Padahal diketahui suhu di bawah laptop sekira 52 derajat Celcius. (okezone.com)


SQ Blog - Berdasarkan penelitian, mengepalkan tangan selama beberapa saat bisa meningkatkan kontrol diri dan tekad anda saat mengalami masa tidak menyenangkan. Orang yang menghadapi tugas tidak menyenangkan mulai dari minum obat sampai mengatasi kabar buruk bisa mengurangi masa-masa menyakitkan ini dengan menegangkan otot mereka.

Penemuan itu berdasarkan penelitian yang dipublikasikan diJournal of Consumer Research, seperti dikutip dari Daily Mail. Penelitian dilakukan oleh Iris Huang dari National University of Singapore dan Aparna Labroo dari University of Chicago.

Mereka menempatkan sekumpulan relawan melalui serangkaian dilema yang melibatkan penerimaan rasa sakit jangka panjang selama pencapaian jangka panjang. Aktivitas itu termasuk meletakkan tangan dalam air dingin, minum cuka encer, menonton amal dan pantang makanan tidak sehat.

Para penulis menemukan para partisipan yang memperketat otot pada saat menghadapi pergulatan di dalam lebih mampu menahan rasa sakit atau kegelisahan dan menolak makanan yang menggiurkan.

"Para partisipan yang diinstruksikan mengencangkan otot-otot mereka, tanpa memperhatikan otot mana yang mereka kencangkan, tangan, jari, betis atau bisep, saat berusaha mengerahkan pengendalian diri menunjukkan kemampuan lebih besar untuk menahan rasa sakit, mengonsumsi obat-obatan yang tak menyenangkan atau menghadapi makanan menggoda," tulis mereka.

Saat relawan terlalu lama tegang sebelumnya mereka merasa lelah saat mereka harus membuat pilihan. Pengaruhnya juga bergantung pada pilihan yang selaras dengan tujuan para partisipan. Jadi para partisipan minum cuka yang tak menyenangkan lebih banyak bila mereka sudah mengatakan mereka menginginkan gaya hidup lebih sehat.

"Pikiran dan jiwa juga terikat bersama secara dekat, hanya mengepalkan otot-otot bisa menghidupkan tekad. Jadi hanya terlibat dalam tindakan-tindakan tubuh, bisa berfungsi sebagai sumber tanpa kesadaran untuk memicu kemauan," demikian kesimpulan para peneliti.


SQ Blog - Setiap kali berkonsultasi ke dokter, ibu hamil tentu akan mengajukan sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan kondisi kehamilan. Ada beberapa pertanyaan favorit di tiap trimester kehamilan antara lain;
  • berapa usia kehamilan dan apakah sesuai? 
  • Bagaimana kondisi kehamilan maupun janin? 
  • Adakah kelainan atau tidak pada kehamilan dan janin? 
Selain itu tentunya setiap ibu hamil akan memiliki pertanyaan yang bersifat individual terkait dengan kondisi kehamilannya masing-masing.

Agar kunjungan ke dokter benar-benar bermanfaat, berbekallah pertanyaan yang lengkap. Ini dia daftar pertanyaannya.

TRIMESTER PERTAMA

Berapa usia kehamilan saya?

Biasanya dokter akan menentukan dari dua parameter. Per-tama dari hari pertama haid terakhir dan dari pemeriksaan USG. Dengan mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (apalagi bila siklus haid ibu teratur), dokter dapat menentukan usia kehamilan dengan lebih tepat ketimbang ibu yang melupakan tanggal tersebut. Bagi ibu yang lupa, akan digunakan pemeriksaan USG.

Semakin dini pemeriksaan USG dilakukan, hasil penentuan usia kehamilan yang didapat akan lebih akurat. Kalaupun meleset paling hanya dalam hitungan satu atau dua hari saja. Kepastian usia kehamilan ini akan kembali dikonfirmasi lewat pemeriksaan USG saat ibu melakukan kontrol berikutnya. Saat kontrol pertama ini pun umumnya perkiraan tanggal persalinan sudah dapat diprediksi.

Pemeriksaan apa saja yang harus saya lakukan?

Pemeriksaan darah amat dianjurkan di awal kehamilan, seperti periksa darah rutin (komponen HB, trombosit, lekosit dan hematokritnya). Hal ini untuk mengetahui status keadaan ibu pada awal kehamilan secara laboratorium, baik keadaan kurang darah (anemia) ataupun ada tidaknya infeksi mengingat umumnya sering terjadi infeksi saluran kencing pada kaum hawa. Akan lebih baik bila ibu telah melakukan pemeriksaan TORCH saat persiapan kehamilan (premarital check up).

Apakah kehamilan saya normal/ada kelainan?

Dengan patokan dari usia kehamilan dan pemeriksaan USG, kemungkinan pertama yang harus muncul adalah adanya kantong kehamilan. Jika kantong ini tidak berkembang sesuai usia kehamilan dan tidak ditemukan janin di dalamnya berarti ada kelainan yang disebut telur kosong. Contoh lain di usia kehamilan 6-7 minggu, juga lewat pemeriksaan USG, organ fetus harus sudah bisa terlihat secara keseluruhan meski belum detail. Ketiadaan denyut jantung janin bisa berarti ada kematian hasil konsepsi.

Jika diketahui memiliki kista dengan diameter lebih dari 5 cm ibu umumnya akan diobservasi selama kehamilan. Jika kista membesar akan dilakukan operasi pengangkatan di awal trimester kedua (sekitar usia kehamilan 15-16 minggu). Kista yang dibiarkan dikhawatirkan akan membesar dan terpuntir sehingga dapat mengganggu pertumbuhan janin.

Bila ada kelainan atau ketidaknormalan, pada saat pemerik-saan harus dipastikan apakah sifat ketidaknormalan/kelainan tersebut mayor ataupun minor. Jika diprediksikan kondisi bakal memburuk (misalnya kelainan dapat menyebabkan kematian atau kelainan berat) akan dipikirkan tindakan terminasi atau pengakhiran kehamilan.

Suplemen apakah yang harus dikonsumsi?

Dokter akan menganjurkan ibu untuk mengonsumsi asam folat di usia 3 bulan pertama sebelum kehamilan atau paling tidak selama trimester awal. Tujuannya untuk mencegah terjadinya cacat bawaan pada janin (Neural Tube Defect).

Bolehkah berhubungan intim?

Dokter umumnya membolehkan sepanjang kehamilan tak memiliki keluhan.

TRIMESTER KEDUA

Berapa berat janin saya dan apakah perkembangannya normal?

Berat badan janin bisa diketahui dari pemeriksaan tiga parameter yaitu lingkar kepala, lingkar perut dan panjang tulang paha. Dari parameter-parameter yang didapat lewat pemeriksaan USG rutin ini bisa ditentukan usia kehamilan ibu dan ada tidaknya perkembangan yang tak sesuai atau pertumbuhan janin terhambat (intra-uterine growth restriction).

Jika ada ketidaksesuaian dan ketidaknormalan pada perkem-bangan janin harus dicari dan dilihat penyebabnya. Bila penye-babnya bukan cacat bawaan dan tidak bersifat mayor, ada kemungkinan kehamilan dapat dilanjutkan dengan memperbaiki kondisi janin (entah dengan asupan yang lebih bergizi dan lainnya) agar perkembangannya sesuai dengan usia kehamilan.

Apakah gerak janin saya normal?

Ibu yang baru pertama kali hamil umumnya baru bisa merasakan gerakan janin di sekitar usia kehamilan 18 minggu. Bagi yang sudah pernah hamil akan terasa lebih awal (misal di usia 16 minggu). Gerakan janin pada awalnya hanya berupa getaran kecil. Semakin bertambah usia kehamilan, gerakannya akan bervariasi dengan frekuensi semakin se-ring. Jumlah gerakan janin normal adalah sebanyak 10 kali gerakan dalam 12 jam. Apabila jumlah gerakan kurang dari itu maka harus segera dilakukan pemeriksaan tambahan seperti USG dan CTG untuk merekam jantung janin. Jangan menunggu lebih lama hingga ibu tidak dapat merasakan janinnya bergerak sama sekali.

Apa jenis kelamin bayi saya?

Perkiraan jenis kelamin bayi biasanya didapat pada akhir trimester kedua dan awal trimester ketiga. Idealnya, sekitar usia kehamilan 26-30 minggu. Namun, ada beberapa keadaan yang menyulitkan pemeriksaan, seperti posisi janin yang membuat interpretasi jenis kelaminnya jadi kurang jelas.

TRIMESTER KETIGA

Cukupkah berat bayi saya?

Meski di trimester sebelumnya sudah ditanyakan, masalah ini harus ditanyakan kembali karena akan berkaitan dengan proses persalinan kelak. Perlu diketahui, kenaikan berat badan ibu tidak signifikan menandakan berat janin. Ibu yang overweight belum tentu akan memiliki bayi besar. Estimasi berat bayi yang terlalu besar perlu diantisipasi ibu dengan mengurangi asupan makanan, terutama yang manis-manis. Berat bayi normalnya sampai melahirkan sekitar 2500­4000 gram.

Bisakah lahir normal?

Kemungkinan untuk lahir normal atau sesar bisa diketahui dari hasil pemeriksaan-pemeriksaan sebelumnya dan pemerik-saan secara keseluruhan di trimester ketiga. Seperti pemeriksaan dalam untuk mengetahui apakah ukuran panggul ibu memungkinkan untuk melahirkan normal atau tidak, bagaimana faktor janin (terlalu besar atau tidak) dan sebagainya. Menurut penelitian terbaru, bila pada kehamilan pertama posisi janinnya sungsang maka persalinan umumnya akan dilakukan dengan cara sesar.

Kapan perkiraan akan melahirkan?

Kapan tepatnya waktu melahirkan tentu tak bisa dijawab secara pasti. Namun perkiraan atau estimasi persalinan normal bisa terjadi pada usia kehamilan 40 minggu dengan toleransi plus minus 2 minggu. Jadi antara 38-42 minggu usia kehamilan. Selama kehamilan tak ada masalah maka persalinan normal bisa ditunggu. Kecuali pada perkiraan sesar maka persalinan bisa direncanakan.

Hal yang PERLU DIINGAT

Apa yang harus dipersiapkan ibu hamil saat kontrol kehamilan ke dokter?
  • Siapkan pertanyaan tentang hal-hal yang ingin diketahui agar tidak lupa atau terlewat.
  • Jangan lupa untuk selalu membawa buku catatan kehamilan agar kondisi kehamilan serta perkembangan janin selalu terekam dengan baik. Saran dan anjuran dokter pun sebaiknya dicatat juga di buku ini.
  • Selesai pemeriksaan, jangan lupa menanyakan kapan kontrol selanjutnya. Pemeriksaan rutin untuk kehamilan yang tidak memiliki masalah (yang berarti) biasanya dilakukan sebulan sekali sampai usia kehamilan 28 minggu. Setelah itu setiap 2 minggu sekali sampai usia kehamilan awal 37 minggu. Selanjutnya setiap 1 minggu sekali sampai usia kehamilan 40 minggu. Kasus kehamilan dengan masalah/kelainan memiliki aturan main sendiri. Untuk itu jangan ragu untuk menyakannya pada dokter soal waktu dan frekuensi pemeriksaan yang diperlukan.
Sumber : tabloid nova.com, diposkan Oleh Blog Abitalita

Juga, buat bekal bagi Istri ataupun setiap calon Istri agar pada masa-masa ini lebih fokus menjaga kesehatan, baik buat sang istri ataupun untuk kesehatan bayi sendiri. Tentunya juga menjalaninya dengan enjoy dan penuh semangat. Terima kasih Ibu atas perjuanganmu.

Semoga Bermanfaat!

SQ Blog - Selama ini kita mendengar saran untuk minum beberapa jenis minuman dengan sedotan. Misalnya, minuman yang mengandung gula. Menggunakan sedotan bisa mencegah gigi berlubang dan pembusukan gigi, karena sedotan memungkinkan minuman yang mengandung gula digelontor langsung ke dalam kerongkongan.

Namun di sisi lain, selalu menggunakan sedotan untuk minum juga memberikan pengaruh kurang baik. Ingin tahu alasannya?

Gigi tetap Rusak karena Salah Cara Memakainya

Memang, sedotan bisa mengantar minuman langsung masuk ke dalam kerongkongan, tetapi itu bila Anda memasukkan sedotan ke bagian belakang mulut Anda.

Menurut Mark Burhenne, DDS, cosmetic dentist yang juga pendiri AsktheDentist.com, meskipun minum lewat sedotan, kita tetap bisa merasakan minuman itu menyentuh gigi. Hal ini disebabkan kebanyakan orang menyelipkan ujung sedotan di antara bibir dan di depan gigi, sehingga efek minuman manis yang merusak gigi masih bisa terasa.
Orang yang menahan sedotan di antara gigi, bagian belakang giginya masih terpapar. Ingat, lidah itu terus bersentuhan dengan gigi, jadi jika ada soda atau kopi menyentuh lidah, artinya juga mengenai gigi. Ketika Anda mencicipi minuman, gigi pasti sudah terpapar, katanya.
Satu-satunya cara untuk melindungi gigi adalah dengan menaruh ujung sedotan di bagian belakang mulut, di balik gigi dan lidah, sehingga cairan akan berpindah dari gelas langsung ke belakang kerongkongan tanpa menyentuh gigi. Kira-kira, sama lah dengan menenggak minuman, dan bukan menyedot-nyedot jus atau kopi untuk menikmatinya perlahan-lahan.

Usai minum jus, teh, kopi, atau soda, Dr Burhenne menyarankan untuk berkumur dengan air putih dan menggosok gigi. Selain menetralisasi kandungan asam, cara ini juga akan meminimalkan noda minuman tertinggal pada gigi.

Sudut Mulut Jadi Keriput

Lesley M. M. Blume, penulis buku Let's Bring Back: An Encyclopedia of Forgotten-Yet-Delightful, Chic, Useful, Curious, and Otherwise Commendable Things from Times Gone By, mengatakan bahwa mulut kita akan mengerucut ketika minum menggunakan sedotan. Bayangkan bila Anda selama bertahun-tahun menggunakan sedotan untuk minum, sudut mulut akan lebih cepat keriput.

Wajah juga akan terlihat lebih tirus, namun tidak sedap dipandang. Kondisi yang sama juga akan dialami perempuan yang punya kebiasaan merokok.
Kerutan yang Anda lakukan untuk menyedot minuman dengan sedotan menyamai apa yang dilakukan perokok ketika mereka menghisap rokoknya, yang akan menimbulkan kerutan-kerutan yang tak enak dilihat di sekitar bibir atas," ujar Dr Burhenne, mengiyakan pendapat Blume.
Bikin Kembung

Siapa yang menyangka, minum pakai sedotan ternyata bisa menimbulkan masalah pencernaan karena perut Anda menyimpan terlalu banyak udara. Tak perlu membayangkan bahwa Anda baru saja membuka mulut lebar-lebar sehingga begitu banyak udara yang terhirup ke dalam tubuh.

Sadar atau tidak, Anda sebenarnya menelan banyak udara ketika Anda makan atau minum. Menurut Diana Rodriquez, penulis artikel-artikel kesehatan di situs Health Day, 50 persen dari gas yang ada di dalam tubuh disebabkan karena Anda menelan terlalu banyak udara melalui makanan. Ketika Anda menyeruput cairan melalui sedotan, Anda juga menghirup udara. Inilah yang menyebabkan lama-kelamaan Anda akan mengalami kembung.

Nah, tentu saja, tidak berarti Anda sekarang tak boleh memakai sedotan sama sekali. Jadikan informasi ini sebagai sesuatu untuk dipikirkan. Selama Anda tidak secara rutin menggunakan sedotan, tentu tak jadi masalah.

Sekian

SQ Blog

{picture#https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimSap9ccYY8FQp44yNvjVK6lRtOVpD-gpVKKWSk__oyc8ChkbooHIuh52uDXiZGchcOoPlIazgMEjOjQ5r0b-DftM48h8gDub2yWyKzDdH1VSYDrsmbf1qfYgl5hKaEuiAW8WAQeTmErDqcHjIm3C4GJKWRJv52o5uHAW10S2gOWj4o8nMsdahVxSo/s500/sq%20vlog%20official%20logo%20png%20full.png} SQ Blog - Wahana Ilmu dan Amal {facebook#https://web.facebook.com/quranhadisblog} {youtube#https://www.youtube.com/user/Zulhas1}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.