Articles by "Hadis Tematik"

Tampilkan postingan dengan label Hadis Tematik. Tampilkan semua postingan

SQ Blog - Bersedekah sebelum ditolak. Akan datang suatu zaman dimana tidak ada lagi yang menerima sedekah. Semuanya dalam keadaaan kenyang dan berkecukupan. Nabi Muhammad SAW bersabda:

عَنْ حَارِثَةَ بْنَ وَهْبٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - يَقُولُ « تَصَدَّقُوا فَإِنَّهُ يَأْتِى عَلَيْكُمْ زَمَانٌ يَمْشِى الرَّجُلُ بِصَدَقَتِهِ ، فَلاَ يَجِدُ مَنْ يَقْبَلُهَا يَقُولُ الرَّجُلُ لَوْ جِئْتَ بِهَا بِالأَمْسِ لَقَبِلْتُهَا ، فَأَمَّا الْيَوْمَ فَلاَ حَاجَةَ لِى بِهَا. (رواه البخاري) 
Artinya: “Dari Haritsah bin Wahab berkata; Aku mendengar Nabi Saw bersabda: “Bersedekahlah karena akan datang kepada kalian suatu zaman yang ketika itu seseorang berkeliling dengan membawa sedekahnya namun dia tidak mendapatkan seorangpun yang menerimanya.

Lalu seseorang berkata: “Seandainya kamu datang membawanya kemarin pasti aku akan terima. Adapun hari ini aku tidak membutuhkannya lagi”.[1] (H.R. Al-Bukhari, No. 1411) 
Dalam hadis di atas, Rasulullah mengabarkan bahwa akan datang suatu masa dimana tidak ditemukan orang-orang yang membutuhkan sedekah. Imam Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya menyebutkan empat hadis yang mengandung peringatan akan datangnya suatu masa dimana tidak akan ditemukan orang-orang yang mau menerima sedekah.


Al-Munayyar berkata: maksud hadis ini adalah anjuran untuk tidak menunda-nunda sedekah karena bersedekah merupakan suatu kesempatan untuk meraih pahala.[2]

Jika orang yang mengeluarkan sedekah telah diberi pahala karena niatnya meski tidak menemukan orang yang menerimanya, maka orang yang menemukan penerima sedekah diberi balasan setimpal ditambah dengan pahala keutamaan. Hadis di atas mengindikasikan bahwa kejadian tersebut berlangsung di akhir zaman sehingga sebagian orang menyebutnya sebagai tanda-tanda kiamat kubra.

Ibnu Al-Tin berkata: “sesungguhnya yang demikian akan terjadi saat turunnya Isa ketika bumi mengeluarkan keberkahannya dan kekeyangan dirasakan oleh semua orang. Hal ini senada dengan ungkapan Ibnu Baththal bahwa secara dzhahir hal ini terjadi pada saat harta banyak dan melimpah menjelang hari kiamat.[3]

ENDNOTE

[29] Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lu’lu’ wa al-Marjan terj. Ahmad Fadhil (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2011), cet. I, hal 298-299
[30] Ibnu Hajar,  Fathu Ba’ri terj. Amiruddin (Jakarta: Pustaka Azzam, 2007), cet. III, jilid 8, hal. 63
[31] Ibnu Hajar,  Fathu Ba’ri terj. Amiruddin, hal. 64

Sekian

SQ Blog - Pahala sedekah untuk orang yang meninggal dunia. Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ عَائِشَةَ رضى الله عنها أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم إِنَّ أُمِّى افْتُلِتَتْ نَفْسُهَا، وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ ، فَهَلْ لَهَا أَجْرٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ. (رواه البخاري و مسلم) 

Artinya: “Dari Aisyah r.a bahwa ada seorang laki-laki yang berkata kepada Nabi Saw: “Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia secara tiba-tiba dan aku kira apabila dia sempat berbicara, dia akan bersedekah. Apakah aku boleh bersedekah atas namanya?” Beliau menjawab: “Ya”.[1] (H.R. Bukhari, No. 1388 & H.R. Muslim, No. 1672) 

Terkait hadis di atas, Ibnu Hajar mengisyaratkan bahwa maksud (أَنَّ رَجُلاً) yang tidak disebutkan dalam hadis ini ialah Sa’ad bin Ubadah. Hadis Ibnu Abbas menyatakan: Sa’ad bin Ubadah berkata: “Sesungguhnya ibuku meninggal dunia dan ia masih memiliki nadzar”.

Dalam kitab Muwaththa disebutkan: “Sa’ad bin Ubadah keluar berperang bersama Rasulullah dan ketika itu ibunya menghadapi kemataian di Madinah. Maka dikatakan kepadanya, berwasiatlah! Ia berkata: “Apa yang aku wasiatkan? Yaitu harta, harta pada Sa’ad”. Lalu, dia meninggal dunia sebelum Sa’ad kembali ke Madinah.[2]

Pelajaran yang daapt di ambil dari hadis di atas ialah boleh bersedekah atas nama mayit dan pahalanya akan sampai kepadanya serta lebih utama apabila berasal dari anaknya. Menurut Ibnu Hajar al-Asqalani dan Fath al-Ba’ri, sedekah atas mayit dikhususkan dari cakupan umum firman-Nya: 

وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى. ﴿سورة النجم : ٣۹﴾ 

Artinya: “Tak akan ada bagi manusia kecuali apa yang ia usahakan”. (Q.S. al-Najm : 39)

ENDNOTE

[1] Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lu’lu’ wa al-Marjan terj. Ahmad Fadhil (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2011), cet. I, hal 296-297
[2] Ibnu Hajar,  Fathu Ba’ri terj. Amiruddin, jilid 15, hal. 489

Sekian

SQ Blog - Kisah bersedekah kepada pencuri, pezina, dan orang kaya. Berikut keterangannya dalam hadis Nabi Muhammad SAW.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم - قَالَ قَالَ رَجُلٌ لأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ . فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِى يَدِ سَارِقٍ فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ عَلَى سَارِقٍ . فَقَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ لأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ . فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِى يَدَىْ زَانِيَةٍ ، فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ اللَّيْلَةَ عَلَى زَانِيَةٍ . فَقَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ عَلَى زَانِيَةٍ ، لأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ . فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِى يَدَىْ غَنِىٍّ فَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ عَلَى غَنِىٍّ فَقَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ ، عَلَى سَارِقٍ وَعَلَى زَانِيَةٍ وَعَلَى غَنِىٍّ . فَأُتِىَ فَقِيلَ لَهُ أَمَّا صَدَقَتُكَ عَلَى سَارِقٍ فَلَعَلَّهُ أَنْ يَسْتَعِفَّ عَنْ سَرِقَتِهِ ، وَأَمَّا الزَّانِيَةُ فَلَعَلَّهَا أَنْ تَسْتَعِفَّ عَنْ زِنَاهَا ، وَأَمَّا الْغَنِىُّ فَلَعَلَّهُ يَعْتَبِرُ فَيُنْفِقُ مِمَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ. (رواه البخاري و مسلم) 
Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw bersabda,: “Ada seorang laki-laki berkata: Aku pasti akan bersedeqah. Lalu dia keluar dengan membawa sedekahnya dan ternyata jatuh ke tangan seorang pencuri.

Keesokan paginya orang-orang ramai membicarakan bahwa dia telah memberikan sedekahnya kepada seorang pencuri. Mendengar hal itu orang itu berkata,: “Ya Allah segala puji bagi-Mu, aku pasti akan bersedekah lagi”. Kemudian dia keluar lagi dengan membawa sedekahnya lalu ternyata jatuh ke tangan seorang pezina.

Keesokan paginya orang-orang ramai membicarakan bahwa dia tadi malam memberikan sedekahnya kepada seorang pezina. Maka orang itu berkata, lagi: Ya Allah segala puji bagi-Mu, ternyata sedekahku jatuh kepada seorang pezina, aku pasti akan bersedekah lagi. Kemudian dia keluar lagi dengan membawa sedekahnya lalu ternyata jatuh ke tangan seorang yang kaya.

Keesokan paginya orang-orang kembali ramai membicarakan bahwa dia memberikan sedekahnya kepada seorang yang kaya. Maka orang itu berkata: Ya Allah segala puji bagi-Mu, (ternyata sedekahku jatuh) kepada seorang pencuri, pezina, dan orang kaya.

Setelah itu orang tadi bermimpi dan dikatakan padanya: “Adapun sedekah kamu kepada pencuri, mudah-mudahan dapat mencegah si pencuri dari perbuatannya; sedangkan sedekah kamu kepada pezina, mudah-mudahan dapat mencegahnya berbuat zina kembali; dan sedekah kamu kepada orang yang kaya mudah-mudahan dapat memberikan pelajaran baginya agar menginfaqkan harta yang diberikan Allah kepadanya”.[1]
Kata (قَالَ رَجُلٌ), dalam riwayat imam Ahmad sehubungan hadis ini disebutkan bahwa kejadian ini terjadi pada bani Israil. Selanjutnya lafazh (لأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ) di ulangi pada tiga tempat dalam hadis di atas. Hal ini sehubungan dengan keinginannya untuk bersedekah hingga sampai kepada orang yang berhak menerimanya.

Kasus pertama, ternyata sedekahnya jatuh pada tangan pencuri, selanjutnya yang kedua dan ketiga masing-masing jatuh pada tangan pezina dan orang kaya. Laki-laki tersebut berkata pada tiap kejadian tersebut: (اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ) Ya Allah, bagimu segala puji. Maksud ungkapan tersebut bahwa orang itu pasrah dan menyerahkan segala urusan kepada Allah dan ridha dengan keputusan-Nya.

Maka dia pun memuji Allah atas semua itu sebab Allah Maha Terpuji atas segala keadaan. Telah dinukil melalui jalur shahih bahwa Nabi Saw apabila melihat sesuatu yang tidak menyenangkan, beliau mengucapkan, “Ya Allah, bagi-Mu segala puji atas segala keadaan. Lalu ia di datangi dalam mimpi dan dikatakan sesuatu kepadanya (فَأُتِىَ فَقِيلَ لَهُ).

Dalam riwayat Al-Thabrani disebutkan (فساءه ذلك فَأُتِىَ في منامه) hal ini telah mengganggnya maka ia didatangi di dalam tidurnya. Al-Karmani berkata: Lafazh (فَأُتِىَ) didatangi yakni diperlihatkan dalam mimpinya, mendengar bisikan dari malaikat ataupun selainnya, diberitahukan oleh seorang Nabi atau ia diberi fatwa oleh seorang ulama.[2]

Laki-laki tersebut kemudian mengetahui bahwa Adapun shadaqanya kepada pencuri, mudah-mudahan dapat mencegah si pencuri dari perbuatannya; sedangkan sedekahnya kepada pezina, mudah-mudahan dapat mencegahnya berbuat zina kembali; dan sedekahnya kepada orang yang kaya mudah-mudahan dapat memberikan pelajaran baginya agar menginfaqkan harta yang diberikan Allah kepadanya.

Keterangan hadis di atas memberikan isyarat bahwa sedekah pada masa itu khusus bagi orang-orang baik yang membutuhkan. Oleh sebab itu mereka merasa heran terhadap sedekah yang diberikan kepada tiga golongan tersebut. 

Para ulama berbeda pendapat bila yang demikian itu terjadi pada zakat wajib karena hadis di atas tidak ada indikasi yang menyatakan sah dan yang melarangnya. Menurut keterangan Ibnu Hajar bahwa hukumnya dapat dilihat pada teks hadis yang menyebutkan bahwa sedekah itu dapat menjaga diri penerimanya.

Keterangan tersebut merupakan dalil bahwa hukumnya tidak hanya terbatas pada pelaku kisah itu sendiri. Bahkan, sedekah yang berkaitan dengan sebab-sebab tadi seharusnya diterima.[3]

Demikianlah kisah seorang yang bersedakah bukan pada orang yang semestinya. Hikmah yang dapat diambil bahwa hendaknya sedekah diserahkan kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkannya. Sugguhpun jika salah sasaran, tetap berprasangka baik bahwa apa yang telah disedekahkan tetap mendapatkan nilai sedekah di sisi Allah. Wallahu 'Alam!

ENDNOTE

[1] Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lu’lu’ wa al-Marjan terj. Ahmad Fadhil (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2011), cet. I, hal. 303, [Al-Bukhari, Kitab Zakat, No. 1421] & [Muslim, Kitab Zakat, No. 1698]
[2] Ibnu Hajar,  Fathu Ba’ri terj. Amiruddin (Jakarta: Pustaka Azzam, 2007), cet. III, jilid 8, hal. 90
[3] Ibnu Hajar,  Fathu Ba’ri terj. Amiruddin, hal. 91

Oleh: Hasrul

Sekian

SQ Blog - Infaq dan Sedekah kepada Kerabat. Baginda Rasulullah SAW bersabda:

كَانَ أَبُو طَلْحَةَ أَكْثَرَ أَنْصَارِيٍّ بِالْمَدِينَةِ نَخْلاً ، وَكَانَ أَحَبَّ أَمْوَالِهِ إِلَيْهِ بَيْرُحَاءٍ وَكَانَتْ مُسْتَقْبِلَةَ الْمَسْجِدِ ، وَكَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَدْخُلُهَا وَيَشْرَبُ مِنْ مَاءٍ فِيهَا طَيِّبٍ فَلَمَّا أُنْزِلَتْ )لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ (قَامَ أَبُو طَلْحَةَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ) لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ( وَإِنَّ أَحَبَّ أَمْوَالِي إِلَيَّ بَيْرُحَاءٍ وَإِنَّهَا صَدَقَةٌ لِلَّهِ أَرْجُو بِرَّهَا وَذُخْرَهَا عِنْدَ اللهِ فَضَعْهَا يَا رَسُولَ اللهِ حَيْثُ أَرَاكَ اللَّهُ قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : بَخْ ذَلِكَ مَالٌ رَايِحٌ ذَلِكَ مَالٌ رَايِحٌ وَقَدْ سَمِعْتُ مَا قُلْتَ وَإِنِّي أَرَى أَنْ تَجْعَلَهَا فِي الأَقْرَبِينَ قَالَ أَبُو طَلْحَةَ أَفْعَلُ يَا رَسُولَ اللهِ فَقَسَمَهَا أَبُو طَلْحَةَ فِي أَقَارِبِهِ وَبَنِي عَمِّهِ. (رواه البخاري) 

Artinya: “Abu Thalhah adalah orang yang paling banyak hartanya dari kalangan Anshar di kota Madinah berupa kebun pohon kurma dan harta benda yang paling dicintainya adalah Bairuha’ (sumur yang ada di kebun itu) yang menghadap ke masjid dan Rasulullah Saw sering mamasuki kebun itu dan meminum airnya yang baik tersebut.

Anas berkata: Ketika turun firman Allah dalam surah al-'Imran ayat 92 yang artinya: “Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai”. Abu Thalhah kemudian mendatangi Rasulullah Saw lalu berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah telah berfirman: “Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai”.

Sesungguhnya harta yang paling aku cintai adalah Bairuha’ itu dan sekarang dia menjadi shadaqah di jalan Allah dan aku berharap kebaikannya dan sebagai simpanan pahala di sisi-Nya. Maka ambillah wahai Rasulullah sebagaimana petunjuk Allah kepada Tuan. Maka Rasulullah Saw bersabda: beruntunglah, itu adalah harta yang menguntungkan, itulah harta yang menguntungkan. Aku telah mendengar perkataanmu dan menurutku engkau harus membagikannya kepda kerabatmu. Abu Thalhah berkata: “Aku akan segera melaksanakannya wahai Rasulullah”. Lalu kebun itu dibagi-bagikan oleh Abu Thalhah kepada kerabat dan anak-anak pamannya”.[15] (H.R. Bukhari, No. 4554) 

Menurut Al-Munayyar, sisi penetapan hadis di atas dalam bab ini untuk menegaskan bahwa pahala sedekah sunnah kepada kaum kerabat tidak berkurang meskipun dengan tujuan mempererat hubungan kekeluargaan. Hal penting yang dapat dipahami dari hadis di atas terletak pada sabda nabi (أَنْ تَجْعَلَهَا فِي الأَقْرَبِينَ) engkau harus membagikannya kepada kerabatmu. Dalam hadis disebutkan: 

الصدقة على المسكين صدقة و هي على القريب صدقتان : صدقة و صلة. (رواه ابن خزيمة) 

Artinya: “Bersedekah kepada orang miskin adalah satu sedekah, sedangkan kepada kerabat ada dua: sedekah dan silaturahmi.[16] (H.R. Ibnu Khuzaimah, N0. 2067) 

Menurut Al-Ismaili, hadis di atas tidak dapat dijadikan dalil bolehnya memberikan zakat kepada kaum kerabat. Kecuali apa bila yang dimaksud adalah menetapkan dalil bahwa kaum kerabat yang tergolong penerima zakat lebih berhak mendapatkan zakat tersebut. Jadi, Al-Ismaili memandang bahwa hadis ini hanya menegaskan mendahulukan kerabat dalam memberikan sedekah sunnah, bukan zakat.[17] Terkait penyaluran zakat pada zaman sekarag, tentunya dibawah tanggung jawab amil zakat, baik pengumpulannya maupun penyalurkannya kepada masing-masing mustahiq.

Ibnu Rasyid berkata, “pandangan yang dipilih oleh imam Bukhari dapat disimpulkan dari hadis Abu Thalhah tentang pemahamannya terhadap ayat (لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ). Kata (تُنْفِقُوا) pada ayat ini mencakup sedekah wajib (zakat) ataupun sedekah sunnah. Dalam keterangan ayat di atas, Abu Thalhah telah mengamalkannya dengan memberikan sedekahnya kepada kaum kerabatnya. Langkah Abu Thalhah memilih kerabatnya karena sekaligus tergolong penerima zakat.[18] Dengan demikian, hal ini sejalan dengan tidak bertentangan dengan pernyataan Al-Ismaili sebelumnya. Hadis lain menyebutkan: 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : خَيْرُ الصَّدَقَةِ مَا كَانَ عَنْ ظَهْرِ غِنًى وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ. (رواه البخاري) 

Artinya: “Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw bersabda: “sebaik-baik sedekah adalah yang ia sendiri berkecukupan. Maka mulailah memberikan sedekah kepada tanggungan-tanggunganmu.[19] (H.R. Bukhari, No. 5356) 

Maksud hadis ini adalah mendahulukan anak istri, orang-orang yang dalam tanggungan, membayar utang dan kebutuhan primer lainnya baru berbagi dengan yang lainnya. Itulah sebanya, sedekah dalam hal ini sering juga disebut infaq atau nafaqah. Seperti disebutkan dalam sebuah hadis: 

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ يَزِيدَ سَمِعَ أَبَا مَسْعُودٍ الْبَدْرِيَّ ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : نَفَقَةُ الرَّجُلِ عَلَى أَهْلِهِ صَدَقَة. (رواه البخاري) 

Artinya: “Dari Abdullah bin Yazid, ia mendengar dari Abu Mas’ud al-Badri dari nabi Saw bersabda: “Nafaqah seorang kepada keluarganya adalah sedekah”.[20] (H.R. Al-Bukhari, No. 4006) 

Diriwayatkan bahwa Zainab, isteri Abdullah berkata: Aku pernah berada di masjid lalu aku melihat Nabi bersabda: “Bersedekahlah kalian walaupun dari perhiasan kalian”. Pada saat itu Zainab berinfaq untuk Abdullah dan anak-anak yatim di rumahnya. Zainab lalu berkata kepada Abdullah: “Tanyakanlah kepada Rasulullah, apakah aku akan mendapat pahala bila aku menginfaqkan shadaqah (zakat) ku kepadamu dan kepada anak-anak yatim dalam rumahku”. Maka Abdullah berkata: “Tanyakanlah sendiri kepada Rasulullah” Maka aku berangkat untuk menemui Nabi dan aku mendapatkan seorang wanita Anshar di depan pintu yang sedang menyampaikan keperluannya seperti keperluanku.

Kemudian Bilal lewat di hadapan kami maka kami berkata: “Tolong tanyakan kepada Nabi: “apakah aku akan mendapat pahala bila aku meninfaqkan shadaqah (zakat) ku kepada suamiku dan kepada anak-anak yatim yang aku tanggung dalam rumahku?”. Bilal masuk lalu menyampaikan pertanyaan tersebut kepda Rasulullah. Maka Beliau bersabda: “Ya benar, baginya dua pahala, yaitu pahala (menyambung) kekerabatan dan pahala zakatnya”.[21]

Riwayat di atas dijadikan dalil tentang bolehnya wanita memberikan zakat hartanya kepada suaminya. Ini adalah pendapat Imam Syafi’i, Al-Tzauri, sahabat Abu Hanifah, dan salah satu riwayat Imam Malik dan Ahmad. Bahkan sebagian ulama membolehkannya secara mutlak.[22] Ada perbedaan pendapat mengenai kondisi sebaliknya, yaitu suami memberikan zakatnya kepada istrinya.

Ibnu Mundzir mengatakan, “mereka telah sepakat bahwa laki-laki tidak boleh meberikan zakatnya kepada istrinya karena pemberian nafkah itu merupakan kewajibannya. Jika suami yang membayar zakat kepada istrinya maka seakan-akan zakat suami kembali kepadanya dan hakikatnya ia belum mengeluarkannya.[23] Adapun mazhab Hanafi dan Hanbali mengenai zakat istri terhadap suaminya bahwa hal yang demikian tidak boleh karena zakat akan kembali kepadanya saat suami meberikan nafkah kepada istrinya.

Sekian

SQ Blog - Salah satu pilar Islam ialah menjalankan ibadah puasa. Ibadah ini memiliki peranan sebagai perisai setiap muslim dalam menghadapi godaan hawa nafsu dan juga syetan.

Jika diibaratkan sebuah bangunan, maka atapnya adalah puasa yang menjadi pelindung dari teriknya matahari dan ketika hujan.

Demikian peranan penting ibadah puasa sebagi salah satu tiang agama. Nah, berikut kami bagikan 30 Hadis seputar Fadhilah Puasa.

Silahkan dipilih hadisnya di bawah ini:


[accordion] [item title="Hadis 1: Pahala Puasa yang Istimewa"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXolEP5mtaDtFy6D_q-4K4Dmx1w8CvOHIs08ZvAFB_X8jdo_xvrUDtdAgFwd-Ib9plIs3apSKvUEOvWP7ubH_KTiis08Zng4B0EssUB563ajGxLAC5wRlI_9UfQyeHzsh_Qa4dvtp8Btk/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 2: Pintu Rayyan Bagi Orang Puasa"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXTJHGe7REozYw3REcSYOMPTlWvFiSpDB_S9zJv0MDKvTWgGVnAbgr8F5QN-kclWdy8YYcCd7JR4GsyeJepePGFKDFFzLCw-4BrvGKhCQq-PKX-6NZZm3LtmzihfOnzPyIATELZdbF18E/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 3: Dua Kebahagian Orang Puasa"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE5lrRPWA42zE98BK6QTcRsJZdJHbilYwwFg_FsybJFofeQT5oIHt8sLoG5SyvIYqQcI9_ZTlGIz6uDDfTBlAX2ODTxv4U1UUw0sxMemPDffb7nG5DivUaW5wjEIE9F4B8-8Jw1rClOms/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 4: Puasa Menghapus Dosa Terdahulu"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk7uYDQs70Y6V-FSoDBzgrhjEEvJ6hTVkX9fRqsvc6i7S5b0m6AHi1tgH2ihBR_l8Q69X2r5OJBcpjjssv5pNxDryBakNO7hXxIJp9HaqwB-dOdzVUTd6jptlzcIBSpDnn6O7ahUV-A4g/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 5: Orang Puasa Dijauhkan dari Neraka"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfOm_Z01AbwOsb1k72_q6C8HelH9CohnG0MMdW53sPiak2X0P3CTUPQb6OA0Lt7aoCPJ5plKxNKXKKZjBY3agaofQK8Yz83iVP_ErNCO2BA2K0DO49ijDtB9PuqAhdFkA1ZO5w2c3eH8U/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 6: Puasa Penebus Dosa Kecil"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtupFqJC5yMngGOWIaNyoPl98e5B4uevkz_64FcJ1kKXR1yFnw_P23D6SiKIoXxz7Pj8SZUHAL0InXBBqLbuZgu5l6H9iwx_zjdCl7-7VtpQc2nRMqNDMCqYMIe3YnLisABYjzaI-F0MU/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 7: Keberkahan ketika Sahur"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwzu6AbKpa7ZznsptrRB9-71Nx4mywtLDtUKsS3miQfI6ud2SfFvdIVM68eq1aFMnMiRPayiOhITaddwsgSAJTouocXsN4JQEtxpNbQW39Ph0Dru4IWhuKPwZME9eb_MZisfWxp-PwZ-I/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 8: Keutamaan Orang Sahur"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin6JPr-1kHHx_s_pNBI1HC4Hy8ag16_35EIs7UwHlWG-ro4qi2mMIagKmgvj1yM-xb-av3OQ0-Gbw-rVV6fhMirrng5i2_yvwbWDxaCxafiIx6as82X25WfQkcg1u7i6tKow9i9b_BMpM/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 9: Sahur walau Seteguk Air"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNFzAeubrN8VB5fbPNaje-T_ahhilIM5vfp9Xko3IXBSbZICZstRMSdiXCfnAoTMEd7K7LMZycu2pL8JIuOlgOQBXm8Wuojn8Rdwv0BlDZQWQb1SMneQzVc-Dy-lmu0Uoy8T3YD06V5kA/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 10: Sahur dalam Islam"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkE3kkY3vpULE2pJd_KXwpetHJO6-cjjgLDuf8KLHeS-uHpVPjpIg6J0uwUH7artQdM-tOyvvyVoelGkrtkx_tnbf9_h-JGpDQhVuxV6dr_WGPY0y5uYFLCwbVF6o8nsrZj7JCbvSyCkk/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 11: Mengakhirkan Makan Sahur - Bag.1"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG3zYP4o1zqjwKScxyIc9PzeeaF1HibaAEwnLQQ-ziU_hn4qjjU_Bk7RRRzat5LlXkdgCGr1tNPE6Q4StHXd1CXsVCseW7hJ9Nx8qZBu440mbpvJEuIYjSFrfat_1fI4eUOupgOLmQd4s/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 12: Mengakhirkan Makan Sahur - Bag.2"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBjdO0OsB6a1cGu5tSUGwqspKesdpW4Kz4WpE2K11zb1gzBM2tfYbGEUht3O16gIxYW0XOjj02djuyepcPHqFFTxpnzaE-mnRzG9Il5iKUems6yg17Fip_yT-UH7TWJXUFc_ElFmqGm3k/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 13: Puasa sebagai Perisai"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggRkFFEGodzr0Zo0o6c-UvbpMb_1FFqYoRW8VJdq2Bl7kJEMElWs_lVjc8B5UhS-MHuFWEzIMIShJ21yXDhwRwzies4Iq4J1l_GxSL0AqjR527g_0EVdDnYdZrN0G01KW_3t1AA_kmfQc/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 14: Bau Mulut Orang Berpuasa"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_K7ZrUbPGycsv3N6068TXNwt5oU9ZHZyIihWDaaHO-rda1P7a0fForlE72-ftwPAfQPrP6zU-deM5w7HChaRrtQjnaH6kmV7StbEYosD6nEgYe1498ENGF7ZNscF6G8uePw1fi7fsZ3k/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 15: Keutamaan Memberi Takjil"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpvCtb8F8M1SNhvexokybSiAvQDdmzRiIXGcEOZBxq4FFc7YWApNAalPrEG8iiZu842nz_aJTeOqP1NVU51GVpv1yXoBAdNUstYTdxlHZwYrLdTAOtw-chXk-p7dpYDsPBSQUbt4ebgk4/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 16: Mustajab Doa Orang Puasa"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXZwyG-4bHot6HGdRQ8n_moIFvIqQ8ASfFLtr2ajlZ6JDjqOyYvpMwJ648Dmix9irtpnBZfBh_Vp3iv5SE6LtJQn_GzP1yOKPLnUpzSCGJk9oAmcuWPkaw7h6da8MmV7tPWnh_2QZK3pw/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 17: Doa saat Buka Puasa Bag.1"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1l46J83qFv_2YI_VPToBb1M8JSdU47lUxtRCOomhUgTVh-MfB_uVCqoWrkMhprkoxcQSgvCprrpHqxpVd7y49w27UuJLWm-SeytjD77Olt2KxgRT-YfXQI2pJDkCjJL3TjWIGTqVt-Vw/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 18: Doa saat Buka Puasa Bag.2"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-2mQb7XI58TvDT3DXOQRncbtb23N88d4Q8Y6XbtWtVrt-soOTg2YaEM4ZtWiubq3WLWqgZqcHbmTu3X9dgqW9CDQz3CeVl-AAXalnkarPxhx9BlAsSm-AfmK_oNbJ3d3WAh7CkMFqHJk/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 19: Keutamaan Segera Berbuka Puasa"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvYfQuqPEhAtmC7hivlzcO1tivw_nkgQVEqmOROiITTTNSLx074lhZaFbvNe3EL5p2MCgUmO-U4BAgZhVjlxQIdy6LS-_9jYHGdx6Yk9UJllfY2xEqm6mml189RTVldTUXoScAFTBVTZ4/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 20: Puasa Menundukkan Pandangan"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrN_q9Ch934759_ZuWvsLQNu8SMZNGdfGjvO1vpR963_AcvB4I4DIOnDzi7XOi4E4HqsuXn3wHU8ZzzTS_yKMdn9ekVDenqcxAqRIHCorfE8KnDlB-AGL794g5iXEc2KAK2jx-iGXD-LE/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 21: Puasa Membebaskan dari Neraka"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh18LrIFu_epGIAkAC01UTkHTpr0QLE-iiq9X4JrAzuUgxJysD5TbNmaJXugaseS88UuBV0R-XwckXtptVBN9CCHg2j8i9of9hatyDpLJrPYSWKI6bXa-UrmfMiW10dgCqSQMngCkVJwGw/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 22: Keagungan Ibadah Puasa"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSkWWwbx06ExUuT8JCXOpWfZ4ofq8OHvM9R-qnp16eCs78kimpWammenE5foaV3CpR_NCv2eMRR-AEgu_YFry7xhTIFbNHkQ2rMFI8o5btbHf39m8Ecxhqa41ZwQ6O8w85136s7W4X_-g/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 23: Kemuliaan Lailatul Qodar"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxIjqeqJ4kP9__hYWQlSY0Mbqa3gF4ESptYryIBTw25vhq5LywtMgNhprns_YchodZeWVWI2hofa1J9Wt90o2-BFK_zNvY7ZOo7F1eYLY_wsGdZKZTMSQNkbw-p1-0X2kYAlZy6-V3JrA/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 24: Lailatul Qodar 10 Malam Terakhir"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGDNfdWYyVqGMP1CRsyxakkZQ2aoCDScqZZ0U96p0z8s7_u3g58EnyChX4Filc1WwmHdVvXlhudw1yrphJKTKb-vPw3aUVQ64DPpGdc9o4HIktQ4a6NUGw-vzvqvPINEkUakStQo9l1mA/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 25: Lailatul Qodar pada Malam Ganjil"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilTlanwMdSu57UIksOb5Y-WwW95k5qNh12I_u6hvQqi7ZCygwLbNBLXslH6buQhKlZgpvNaSbPep6-c6G-35mFaP1CyWrRIVHXT_omwC2AF8hHKJ7tpYFjXFXDL7ka8aWn0bsQOiJ-zcw/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 26: Keutamaan Sholat Tarawih"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKvWXHn9B2z6AzCPDZm6lv2P7Fb7vQa9Sze5aDutC93ZRNpAMk5neAhQ92pToA4Nm0EaSyZQhx526PcrSFUTvh_Q5tJe7nmPXG3E0sQfzIgSStJe3tiidHg4ylZr8TKDmxVkdohaeBDaU/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 27: I'tiqaf 10 Terakhir Ramadhan"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEDcweyoer_QDvqnVEPIrWrBesVMZvYlak5W0DpYBPGO8vYpdNEoDeC1Ro_Vq1b8FX0e4-V1fVYxd398RRJbhmDqLFYDAIpA0OiHriZnXbyr6EeVj3RhwJWm5iHDx2lkmhV1iIvpGd0Wo/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 28: Ibadah Nabi 10 Terakhir Ramadhan"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg79elzOxfiy3euDO0tJesfkH-sKD0DE08ftAlEWr3L6UYb4Lpxvd6xX7u9rm-opyGeUek5SbstA6mJcZD10CdYu2_Sr53UNN-Vm-WkXMSm6vhHPnz51uWy5t1DzIdsXznPCQ5JJ0FF0xY/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 29: Hidupkan 10 Malam Terakhir"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz3rC1FO2USBqcUd_663K1-KrxkNjTPushKJKhSTEwPfneByN2gkDow1JA3ybBuM2eGGj4SwUxazmn45BJT6mkhbfpzXsrUgUqgrg2J9k9WmDjnSHvngq8iXPcVHJM28fOWPgodjCY1jg/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 30: Keutamaan Puasa Syawwal"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs_nJ7tRa4N6Lgi9E3obRm_USfP5arTza0Npacr2wyQL-vD7m738htmQTE8_nc_zm_nPqwO8mjHB_0uRKTbVLbqRNcQz57Zv2TJSDkXY_TO1HIQl1vSOmnTahO_YNThcuX_R6WuMTV_eU/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item icon="user" title="Penulis: Hasrul"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1x3e5XhkNmPym3KMc9dPfqrLv3kqCK6MZ90ei8fzfdtBb4ep-SDdjLhoR-zzoE3p1auhf2r40l1LJYLcDqS2diuVCHDhu8Uu_umlsSXK3L0eFcNqZxPYTQXm-rqcP5KVthHuBvWYNNeE/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [/accordion]

Demikian 30 hadis makbul tentang fadhilah atau keutamaan ibadah puasa. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan kesehatan kepada sahabat SQ Blog untuk meraih keutamaan-keutamaan tersebut. Yaa Allah kami selalu rindu dengan bulan Ramadhan, agar dapat meraih keberkahannya.

Selamat Mengamalkan

SQ Blog - Al-Quran adalah kitab suci umat Islam. Sumber pedoman dan tuntunan untuk membedakan antara yang benar dan salah. Rujukan dalam segala aspek kehidupan, baik yang berkaitan dengan perkara ukhrawi maupun perkara duniawi.

Secara bahasa, Al-Quran adalah bacaan. Secara istilah, Al-Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, disampaikan secara mutawatir, diawali surat Al-Fatihah dan ditutup surat An-Nass, dan membacanya merupakan ibadah. Pengertian Al-Quran lebih lanjut dapat dilihat di postingan sebelumnya Definisi Al-Quran.

Pertanyaannya kemudian, apakah kita sudah menjadikan Al-Quran sebagai pedoman? Sejauh mana Al-Quran menjadi pedoman dalam kehidupan kita? Apakah kita sudah membaca, mempelajari, dan mengamalkannya? Nah berikut SQ Blog cantumkan 30 hadis keutamaan Al-Quran, semoga dapat menjadi motivasi untuk membaca, mempelajari, dan mengamalkan Al-Quran.

Silahkan dipilih hadisnya di bawah ini:


[accordion] [item title="Hadis 1: Ahlul Quran Keluarga Allah"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi31Si0U49ivnART8XkpXjyjVKOz1tMHXhQZu_U_ZJpnNNhIDiE814MFJRKod5lONRFczB_U1_vuKdtMI8TrMlbLVbuyddIvW6mJwC4Sq-ZwiMkLHCKUYZpLLw4_3VX44c3A1K3CU92ZxE/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 2: Membaca Terbata-bata dapat Dua Pahala"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkNdWVDbn9vST83vCnZIqfHC5JprHMr5smYixChvgjunKnK3LgAXRw5C8-xaX4nA7CEmJEZUjKNHsXoZJ_WSsjPrzPWbZfp5yLcofu3E0RG_Cbq955WBtdzOfhJCF25BcaFIDIdwIZHPE/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 3: Sebaik-baik Kalian Mempelajari Al-Quran"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPKsSwTbWbghWMH62Q_UwpkQDCLLvS3G2EdoqBsE7vSbAyrTAovCcq434BMX45ZpuhI6VHYPZ7HTpCIx85Jp8ySlx-TYzlMIz3y_u4TzzcmCcfLY_GoDZDrnOdVB1rfD_9kgmmIoVCFVU/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 4: Syafaat Al-Quran kepada Pembacanya"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXFaQQnrfK-_CPhK9R6JQLKyW9rEB_TecFjmn1e01aE1dtC-nXDux_OFgpxubP6KzWK9WorvI1UwK2kgbf9GKdTbYyF8ClvIkR57jg4rspBpKNfYctfyFgYrZx8d0VIMDHVQ2nhqSM2xk/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 5: Satu Huruf Dibalas Sepuluh Kebaikan"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3ZNDF8lPyQ8NYjCJ_TPjs6MATODHv60gPz03MXk3y2I31fxcNo71Acayyux4y9QFEr6-bZZBBE4MFjscRLdxiuaUkuTgaSccKr3hbaEZi6B64QEW8jcMdRVvogmM36vG7LFKpF9D03K0/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 6: Pahala 'Onta' Belajar Al-Quran"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEPcFcSXM30v2-yTpVTh3-pRCPFVLmAuz-J4iYQIN9J3RRnA8Gem9Ed0FoCd0iFVxMiMCeBobFlitt8JRPq-A48cdF9_ZOTc79AuShcI9a-fhKyhRuDuAdRmLEgvBUHOK6-967a1z7yew/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 7: Pahala Membaca Al-Quran dalam Sholat"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLmVJitlCzmsS-UaCvyXHxTJXGitQJSTpNyC2l6mAC7FEnrk2bZyNA43cYIkROv3hqQYKscrWLkUwqNlRsfc7LqenFqTHPUFsV0PnSNWxkSdk6FqN5Z4uONrQXv0k8Ap0-Pp_ctY7N0BE/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 8: Kedudukan Ahlul Quran di Sorga"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyR66BKoI0weX9jmVQ-GGsBfRW5fUOz5POydn39frQcZ0X8_ZcJXXEp6t6AxKhcjSyXIKZsbcw9UR0MHbylFMIzxQMiXBRbX2cOAwpV72UvFuQFt6ds9J2FGtrknwuP2qSKhDbwukkGaQ/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 9: Empat Kemuliaan Belajar Al-Quran"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifhcseQc40SVuz0xGpC46QfftdlRiRkul1treSGh6sn1m2Xp-kK2gNbjSrhdxh_ioen5aHbVrdw2sYg3L6TRYuj_ubRmEZTynNaqB4w_0fTo6ByPBIm2NOmANFrDTrTeNKi0ZIqzS0rOo/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 10: Perhatian Allah kepada Pembaca Al-Quran"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_2L21XFSB-RJdyEzYF6Lw3sII_h3KvPAmNsRG4EH2F60utGVIsOQXNl56o3c4UJd9z_y5Kt0XO5Hg2Obj_vI8x4ppYwKBTR4w6NMGK0k0evD9xJUjmfUfts3da2UrxgnjFxfjoaCGCvI/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 11: Syiar Membaca Al-Quran"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7zGYeTfM0z55l1FCTCMRwkebrnTwW3YuhoR8dhcB8waSGhZ2MpjXO7yoU1M5vX4qnRND6YnR-F46wZhkHd1Dt5BzY4638OKGmdhtz0wpp8APsBAKMrEDLV2a_bMBhWjdv4ajECo2FCoo/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 12: Memperindah Bacaan Al-Quran"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-kRrf3MPgFTUmsIhZzVpLoWS_60vbqFAkDBMFZpmIaNPZqGtjXhuIqHASUiQeb9kk8lZ-fAarLxmiusO2Azz6UVlhFwpEUvwZyReX9f9w0rfiQHwRMVA2WGPe0C05-kfS7sWDsbRefYw/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 13: Ingin Menjadi Ahlul Quran"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ2RZLBal3nzdldL8xqEjf02-Qo-noYJFaCA5TJ6dubRyOVNHcCPAYWDooJfWUe6U4p5Gi74xL3iDMt0IIKmoIkqTcZAH97I3YI5OTPknwBirOCE98uU36qhjxjiUjXMrAnMm9qlgyct8/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 14: Surat Al-Fatihah dan Al-Baqarah"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS2nEweujw-DxnBiNgrlwGSckyJU5xCm4M5ltWL-0yiKmybtxuXGzntXJlkxiCA_GXxpNPKSqmGyS7ujmQr74Mtp0T2-iE5NjQJyqhzzQ0nNg9G_Bq3pmEVtQruCHMwEJE0vJ4-Pb3UwA/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 15: Fadhilah Surat Az-Zahrawain"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCxNufmy5TtcSSyclxQvraPeQ58dWFNHWb8Pwdfuya3ed2st4xs6-esuoqo62brqWcl40s6-G5o65oGn4WUvLd_AjMChz6Wkdq2YqfFuxjfmlNMAx8PrbvAaHX6AuYsbEt05yrbCeeJKU/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 16: Fadhilah Surat Al-Baqarah"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAuOkwN0N7VN10q8i29RT0xscCloB6uezENzA12YaONOjLCVpXfQBPcS1eLhhtdtbT-ZeyqHTA7xsxfKJ5FM9GRZVLCtW_NhNDRQIkK81T9D2724Dh4NlRW-byzYhnjauKAnw56xkwVWQ/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 17: Fadhilah Ayat Kursi - Bag.1"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRyv9CvkjvOuEDTTPxe2czpjHH6TWMSIBEAhjtUNaiEHxb8bgTcYHrZMj0wx93lT2VpP0PY7CpvidKEB2S6xDAjoTB1EcQqSd-TYxaxP8PpntAYM_llgEVbnzHrCbJLW3BgIpXvhQyeCw/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 18: Fadhilah Ayat Kursi - Bag.2"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeodAYKfyf6GV_kZggmsONI89cLqEy0sVQ5e6Z3aBagS5YrMus1KdBN4BWA3YB5M2ZNFs6fJMGhmtM-vTgxpthfUva-31AjXgbFAgnpIEi_NNSD-BidohQEmTg-564LxWd2FF8BcmDrs4/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 19: Dua Ayat Akhir Al-Baqarah"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2So3pKuX9L5qLjz4Ez0ONtPI8X8I_mGLjONn67-TG0QDnuMR5BsTpRF5AagSaG8FhEs6KE8SHg5Uu1EuS64KBOmBXe2ucfFqg59RRkDXry8hTTmOBv_ucOL9jLWKAlJ808wBqZl0NRSQ/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 20: Fadhilah Surat Al-Kahfi - Bag.1"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgke1fKs3n8qxxtTta1upfi36RPFo3ahIKgzUb7Vw-j0255lhsGwxx8R2ZL29EOfoKj4gkZuWgmtEldPofx8WIaKAzCWM9CkQ7mrT40Tsgoynpq23t2WlwD6_H3ByfY3Tywk94ABzvJ6gY/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 21: Fadhilah Surat Al-Kahfi - Bag.2"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtuxgtO0N28syh9p79prJe3hXo9hi90zTRoh3WvnKv8_M6CJ8LAipR-h__4euwZroFM31FWxUzrzDup2my5C1tmlz2QTC5tJCzsiuaBiIYjTA6zTNO91OleYLbO_yMaoUU3GxWO8m2G_Y/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 22: Fadhilah Surat Al-Kahfi - Bag.3"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga3u-5rALc6k6KzmEBMw59mx_eWmGcD9cYTznYYGa4NeAAL0-FeDal0jNXIIwd4wk4-ZHt2xyEQgspG_8oHuxsQtEGLifEP_96JmXgktvMSACeb3wYW022StdiMJRH3PXb_lHiZo4NSeA/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 23: Surat Al-Kahfi di Hari Jumat"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn6LjrKUXaafSzI5w8_ELelPmMdlbh1uRxkR-OgHG1ssg_UKSEkM4zpt0ShK7bwHaHhXFOPUAuHGGG8izXG4ADGeHdQ8lE7nHMns94__JpK-2Jhe5QX70bwQNnSrLdP6cA9JKnEoB8iio/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 24: Bacaan Sholat Shubuh"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9xpvSk9bWZ-nSRtmgCIZEecF3ePj11jLCyxt3QOQJepOcj_JSNAcq5VW3evYsqiec3MADMYQhzuwIy_2eXYn7Qpm7cG6E2SyI699qUCVFL9rffe-gpbHNPdWjoEpI7HZzPzvg0gkBw9U/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 25: Fadhilah Surat Al-Fath"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqpVJouWbOwLJncWoyCFs__EGaWnPA0vUqHIBpaDE9uB7UhAvREMQoBdytPKeJQ2Ar_y8kT4K9Pu5u4dnRUCPw1ZWrNuqcua8pXhikPSMEZieI09rex_C_F8ikUeaQlCu1EhQYCiCH55U/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 26: Syafaat Surat Al-Mulk"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTWOAj-ZacwdjgnsKINVb5Uu1zrjD5QXHwDS4Otkcwc4kvQYhBx6u208pOrjNySwlftK-LKrIhCuzuFbEx5K43Mo39B3IKKspFrO3c5DeskEc8_kldQEdQQnDi3akf_cppTpgDUyx6Dqo/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 27: Fadhilah Surat Al-Mulk"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkTYUYL-qYvQOKOTxIU7lC24uAMCPYL5c7E9ZNtuLlqpjBP2Ct0XXEcRgTZ5YaONVqm0cuEgrxAs_HtPles8zpUdb49qktlwbKnr4q8jWi_Y7V9d4dDO8EWVc6lqZQfNy0Jip0q3taIOY/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 28: Fadhilah Surat Al-Ikhlas"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0mBMkISiWEgB-wqCfZH5oLE-2Ps6mq0KSmqezRF8cqPx00S7v4UAfBrqxLENSOXUUQUP3-uvSoVkt_ffjPqrkafT_Lux59qDAq64jv4MNHTVvlP_HptFUfym0_2N0BlJP3kYdYf_W-hM/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 29: Fadhilah Surat Al-Muawwidzaat"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3weWmSrEPuZGBPbcIX74Ej9MMXMXjMyaY8faoTXkhxXydQD0eYsiBNicmFBqaBo_iLANnv-R_7fbvJoevEdLFCw5HsdwfU3WL1_s8GTAmyGKWbYUFr1eLhyphenhyphenP99dHdIjVf5798k4J4HvM/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item title="Hadis 30: Fadhilah Surat Al-Muawwidzatain"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjihc-LHIZVZjIeEjmsZ0ryaZ71LePqv7i345FLxIuNEkPSkJtMqClEw5Dyx8C3fra_1KoACu2U9nxsNUgljpLDxQpnj-fOgx0o46TB5DnuTMfUchfpomnWvrdDrCe5sxjV9cXp197zYNI/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [item icon="user" title="Penulis: Hasrul"][img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVmP_TRhTOHmi39tdDu7yTpW5_EM3Hc-BQpuUlSw5wED9V8uESN4qQS7mL_sBelEKoxzVMwG7Ehwtk4xR-KbhyqK9AqkdGwQwEGR4aK0RaHMLRvgHDoBOUZYEnYluwf4yjijqlAr3uZSg/s1080-no/?authuser=0"][/img][/item] [/accordion]

Demikian 30 hadis makbul tentang fadhilah atau keutamaan Al-Quran. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan kesehatan kepada sahabat SQ Blog untuk meraih keutamaan-keutamaan tersebut. Yaa Allah jadikanlah kami Ahlul Quran, dan kelak di yaumil kiamat mendapatkan syafaat Al-Quran.

Selamat Mengamalkan

SQ BLOG - setelah admin sebelumnya share 5 Hadis Palsu Seputar Ramadhan, dan tentu masih banyak hadis-hadis palsu yang lain, kali ini admin akan share terkait dengan hadis-hadis seputar keutamaan ramadhan.

Admin juga telah menyusun hadis-hadis tersebut dalam bentuk PDF yang sobat dapat download. Admin memberinya judul Hadis-hadis Shahih dan Makbul tentang Keutamaan Seputar Ramadhan; Disarikan dari Hadis Nabawi dan Hadis Qudsi.

Dalam uraian tersebut dan juga dalam postingan kali ini, admin utarakan 19 Fadhilah seputar bulan Ramadhanh sehingga diberi judul "19 Hadis Shahih dan Makbul Seputar Keutamaan Ramadhan"

Sungguh pun demikian, hadis-hadis yang terdapat di dalamnya tidak hanya 19 saja, karena terdapat penyebutan beberapa hadis dalam satu fadhilah/keutamaan. Penyebutan 19 Hadis dalam judul postingan ini hanya untuk menunjukkan 19 tema umum atas kategori keutamaan dari hadis-hadis tersebut.

Sobat, langsung simak aja ulasannya di bawah ini:

Untuk bekal pengajaran ataupun dakwah silahkan download pada link di bawah:

LINK 1LINK 2

Postingan ini telah kami update dengan nama: 30 Hadis Makbul seputar Fadhilah Puasa.
 
SEKIAN
SEMOGA BERMANFAAT

SQ Blog - Bunda, Ummi, Umi, Mama, Mami adalah deratan nama-nama yang tertuju pada satu sosok yang telah bersusah payah melahirkan anda, dialah seorang Ibu. Sosok insan yang jasanya tak terhingga demi perhatian dan kasih sayangnya kepada buah hatinya. Bukan ketika hanya kecil saja, sampai besar sekalipun kasih sayangnya akan tetap sama. Sungguh mengingatkan kita sebuah lagu karya SM Muchtar, salah satu pencipta lagu anak-anak asal Makassar. Lagu tersebut adalah:
Kasih ibu,
kepada beta
tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi,
tak harap kembali,
Bagai sang surya, menyinari dunia.
Tentu, orang tua termasuk ibu tidak pernah mengharapkan agar kasih sayangnya dibalas oleh anak-anaknya, karena harapan terbesar bagi mereka dapat melihat anak-anaknya tumbuh besar, berada dalam kebaikan, dapat sukses, melebihi apa yang mereka telah capai. Mereka adalah pahlawan tanpa jasa, pergorbanan mereka melebihi dari segalanya. Tanpa mengenal waktu dan lelah, demi buah hati tercinta. Dialah yang menjadi sandaran utama setiap keluh kesah anak-anaknya. Wahai ibu, sungguh besar jasa-jasa engkau kepada kami...

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا.  ﴿الإسراء: ٢٣﴾

Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kalian tidak menyembah selain kepada-Nya dan berbuat baik kepada kedua orang tua. (Q.S. Al-Isra: 23)

Sebagai seorang anak, tuntunan agama mengajarkan kita agar senantiasa berbakti kepadanya. Seorang anak diminta untuk mendengarkan dan mematuhi setiap perintahnya, selama itu tidak bertentangan ajaran agama. Bahkan tidak menyakiti atau menyinggung perasaanya sekalipun, termasuk bentuk terkecil dari pengabdian kepadanya. Diantara pesan baginda Rasulullah Saw untuk senantiasa berbakti kepada ibu:

PERTAMA
....................................................................

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي بِهِنَّ وَلَوْ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي. [1]

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallāhu ‘alaih wa Sallam: “Perbuatan apakah yang paling dicintai oleh Allah?”, beliau menjawab: “Shalat tepat pada waktunya”, Abdullah berkata: “Kemudian apa?”, beliau menjawab: “Berbuat baik kepada kedua orang tuan”, Abdullah berkata: “Kemudian apa?”, beliau menjawab: “Perang di jalan Allah”. Abdullah berkata: “Beliau bersabda kepadaku dengan tiga hal tersebut, andaikata aku minta tambah niscaya beliau menambahinya”. (H.R. Al-Bukhari)

Maksud dari kata al-Birru ialah al-Ihsan, yaitu berbuat baik dengan perkataan dan perbuatan dalam memenuhi hak kedua orang tua. Al-Harāli berkata, al-birru itu adalah selalu berusaha dalam segala perilaku yang indah.

KEDUA
.........................................................................

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَجُلٌ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُجَاهِدُ قَالَ لَكَ أَبَوَانِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ. [2]

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata, Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallāhu ‘alaih wa Sallam: “Bolehkah aku jihad (ikut perang)?”, beliau bertanya: “Apakah kamu masih punya kedua orang tua?”, ia menjawab: “Ya”, beliau bersabda: “Maka berjihadlah pada keduanya”. (H.R. Al-Bukhari)

Pada dasarnya kata jihad merupakan istilah bagi peperangan dalam melawan orang-orang kafir atau para penjajah, namun dalam konteks kedua orang tua, jihad pada keduanya berarti berpayah-payah dalam mengusahakan kemaslahatan dengan senantiasa selalu mengharap keridhaan dari keduanya, karena dalam hadits dikatakan bahwa,

رضا الله في رضا الوالدين، وسخط الله في سخط الوالدين. [3]

Keridhaan Allah terdapat pada keridhaan orang tua. (H.R. Al-Tirmidzi)

KETIGA
......................................................................

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ. [4]

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shallallāhu ‘alaih wa Sallam, kemudian ia bertanya: “Wahai Rasulullah siapakah orang yang paling berhak mendapat perlakuan baikku?” beliau menjawab: “Ibumu”, ia bertanya lagi: “Kemudian siapa?”, beliau menjawab: “Ibumu”, ia bertanya lagi: “Kemudian siapa?”, beliau menjawab: “Ibumu”, ia bertanya lagi: “Kemudian siapa?”, beliau menjawab: “Bapakmu”. (H.R. Al-Bukhari)

Menurut Ibnu Bathal, penyebutan ibu sampai tiga kali mengisyaratkan bahwa Rasulullah memerintahkan kita untuk menghormati dan berbakti kepada ibu tiga kali lipat dari bakti dan penghormatan kita kepada bapak, karena kesusah payahanya dalam mengandung, melahirkan, dan menyusui yang dalam hal ini hanya ibu sendiri yang melakukannya, hingga kemudian ketika mendidik baru ayah secara jelas berperan.

Kita juga akui bahwa kedua orang tua tidak ma'sum dari kekhilafan, oleh karenanya memaafkan kesalahan-kesalahannya dan senantiasa mendoakan keduanya, baik yang masih hidup atau yang telah pergi menghadap Sang Khaliq, adalah bentuk pengabdian mulia dari seorang anak.

Menurut uraian ini, admin mengutip sebuah tulisan anonim, yang menggambarkan betapa hebat dan beratnya perjuangan seorang ibu, toh demikian mereka dapat menjalaninya tanpa pernah mendengarkan keluh kesahnya. Itulah ibu, pahlawan yang selalu hadir, di saat sekalipun anda tidak membutuhkannya.
Ibumu sarjana apa? Ibuku gelarnya adalah M.Si, Master Segala ilmu.
Tak terbayang bukan, menjadi ibu yang baik itu harus banyak belajar dan terus belajar, life long education istilah kerennya.
  1. Ibu harus belajar Akuntansi, agar bisa mengurus pendapatan keluarga dan mengelolanya untuk kebutuhan rumah tangga, tabungan, serta menata pemasukan & pengeluaran yang seimbang.
  2. Ibu harus belajar ilmu Tata Boga, chef, atau perhotelan, belajar mengatur masakan keluarga dengan kreatif, supaya tidak bosan.
  3. Ibu harus belajar ilmu Keguruan. Ia harus menguasai ilmu yang diajarkan di sekolah dasar, agar bisa mengajari anaknya bila kesulitan dengan PR-nya.
  4. Ibu harus belajar Agama, karena ibu-lah yang pertama kali mengenalkan anak pada Allah, membangun akhlak yang luhur serta iman yang kokoh.
  5. Ibu harus belajar Ilmu Gizi, agar bisa menyiapkan makanan bergizi bagi keluarga, setiap hari.
  6. Ibu harus belajar Farmasi, agar dapat memberi pertolongan awal pada keluarga yang sedang sakit dan menyediakan obat-obatan ketika keadaan darurat.
  7. Ibu harus belajar Keperawatan, karena beliaulah yang merawat anak/suami ketika sakit. Yang menyeka tubuhnya ketika tidak diperbolehkan mandi, mengganti kompres. Ibu adalah perawat yang handal.
  8. Ibu harus belajar ilmu Kesehatan, agar bisa menjaga asupan makanan, kebersihan melindungi anggota keluarga dari gigitan nyamuk, dll.
  9. Ibu harus belajar Psikologi, agar bisa berkomunikasi dengan baik saat menghadapi anak-anak di setiap jenjang usia, juga sebagai teman curhat suami yang terbaik, ketika suami sedang mengalami masalah.
  10. Ibu juga bisa cari uang (bekerja)
Seandainya ibu harus kuliah dulu, butuh berapa lama? Bisa jadi lebih dari 9 jurusan di atas tadi. Begitu luar biasanya seorang ibu, dengan multi talentanya, kesabarannya merawat, mendidik & menemani anak-anak dan suami tercinta. Sudahkah kita memberikan yang terbaik untuk ibu kita?
“Seorang ibu bisa merawat 10 anak, namun 10 anak belum tentu bisa merawat satu ibunya." 
ENDNOTE
  • [1]Shahīh Al-Bukhāri,Kitab al-Adab, Bab Qaulullāh Ta’āla Wawashashainal Insāna bi Wālidaihi Husnan , Hadits No. 2697, (Kairo: Dār at-TaqwaLi at-Turāts,2001) Juz III, hal. 209. Shahīh Muslim, Bab Bayān Kaun al-Imān billāh Ta’āla Afdhal al-A’māl,Hadits No. 120, 121, 122, 123, (Kairo: Dār al-Hadīts, 1997) , Juz III, hal. 200.Sunan At-Tirmidzi, Kitab al-Birr wa ash-Shillah, Bab Mā Jāa fi Birr al-Wālidain, Hadits No. 1898, (Kairo: Dār al-Hadīts, 2005), Juz IV, hal. 88. Musnad Ahmad, Bab Musnad ‘Abdullāh bin Masūd.
  • [2] Shahīh Al-Bukhāri, Kitab al-Adab, Bab Lā Yujāhidu Illa bi Idzni al-Wālidain, Hadits No. 5515, (Kairo: Dār at-Taqwa Li at-Turāts 2001) Juz 3, hal. 209. Shahīh Muslim, Birr al-Walidaini wa Annahuma Ahhaqun bihi, Hadits No. 4623. Sunan Abu Dawud, Bab Fi ar-Rajul Yaghzū wa Abawāhu Kārihāni, Hadits No. 2167. Sunan At-Tirmidzi, Bab Mā Jāa fi Man Kharaja fi al-Ghazwi wa Taraka Abawaihi, Hadits No. 1594. Sunan An-Nasa`I, Ar-Rukhshah fi at-Takhalluf Liman Lahu Wālidān, Hadits No. 3052. Musnad Ahmad, Bab Musnad ‘Abdullāh bin ‘Amr.
  • [3] Sunan At-Tirmidzi, Kitab al-Birr wa ash-Shillah, Bab Mā Jāa fi Birr al-Wālidain, Hadits No. 1898, (Kairo: Dār al-Hadīts, 2005), disahihkan oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim.
  • [4] Shahīh Al-Bukhāri, Kitab al-Adab, Bab Man Ahaqqu an-Nās bi Husni ash-Shuhbah, Hadits No. 5514, (Kairo: Dār at-Taqwa Li at-Turāts 2001) Juz 3, hal. 209. Shahīh Muslim, Birr al-Walidaini wa Annahuma Ahhaqun bihi, Hadits No. 4621.
SEKIAN
SEMOGA BERMANFAAT

SQ Blog

{picture#https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimSap9ccYY8FQp44yNvjVK6lRtOVpD-gpVKKWSk__oyc8ChkbooHIuh52uDXiZGchcOoPlIazgMEjOjQ5r0b-DftM48h8gDub2yWyKzDdH1VSYDrsmbf1qfYgl5hKaEuiAW8WAQeTmErDqcHjIm3C4GJKWRJv52o5uHAW10S2gOWj4o8nMsdahVxSo/s500/sq%20vlog%20official%20logo%20png%20full.png} SQ Blog - Wahana Ilmu dan Amal {facebook#https://web.facebook.com/quranhadisblog} {youtube#https://www.youtube.com/user/Zulhas1}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.