SQ Blog - Dalam sejarah dunia yang panjang, manusia diuntungkan oleh sifat-sifat
atmosfir dan kelebihan-kelebihannya tanpa menyadari rahasia dibalik anugerah
tersebut. Bagaimana munculnya massa gas ini? Bagaimana kesetabilan ini
dipertahankan?
Langit menurut Saintis
Fakta bahwa langit mempunyai atap yang terpelihara, bahwa ia
memiliki sifat mengembalikan dan memantulkan, bahwa ia terdiri dari
lapisan-lapisan, dan masing-masingnya memiliki fungsi tertentu, dan bahwa
penatalaksanaannya terjadi tanpa ada tiang yang menyangganya, semua ini
menunjukkan keagungan ciptaan Allah.
Penelitian yang dilakukan pada bumi di tata surya membawa kita pada
kesimpulan bahwa tidak ada satupun yang memiliki atmosfir seperti yang
menyelubungi bumi. Cara penciptaannya menyebabkan kehidupan di bumi menjadi ada
merupakan bukti bahwa Allah telah menentukan kehidupan tumbuh di bumi.
Molekul gas yang terdapat di permukaan planet bergerak dengan kecepatan
tinggi. Jika kekuatan gravitasi planet lebih besar dari gerakan ini, planet
akan menarik molekul gas dan permukaan planet akan menyerapnya. Di lain pihak,
jika molekul gas bergerak dengan lebih cepat dan dapat melepaskan diri dari
gravitasi planet, maka mereka akan meneruskan perjalanannya di luar angkasa.
Jadi, baik atmosfer maupun keseimbangannya ditentukan pada tahap setelah bumi
diciptakan. Firman Allah : “Dan langit telah ditinggikanNya dan Dia ciptakan
keseimbangan (Q.S. al-Rahman : 7) Sangat serasi dengan pembentukan langit
dan terciptanya keseimbangan setelah bumi terbentuk.
Pembentukan molekul gas dalam bentuk atmosfir dan fiksasinya hanya dimungkinkan oleh
ketentuan dari keseimbangan, yaitu keseimbangan antar gaya gravitasi dari bumi
dan kecepatan molekul gas.
Allah membuat keseimbangan yang tepat untuk
meninggikan langit tanpa tiang penyangga. Bagaimanapun, penciptaan ini harus berpasangan dengan hal-hal yang diperlukan
untuk kesinambungannya.
“Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya
akan lenyap tidak ada seorangpun
yang dapat menahan keduanya selain
Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Penyantun lagi Maha Pengampun.” (Q.S.
Fathir [35]: 41)
Baca Juga: Gaya Gravitasi dalam Al-Quran
Terciptanya keseimbangan ini bergantung pada keselarasan
dari berbagai hal. Sebagai contoh, keseimbangan panas di permukaan bumi
bergantung pada posisi bumi yang berkaitan dengan matahari, yang pada
gilirannya, akan memengaruhi pergerakan molekul gas.
Perputaran bumi merupakan
faktor yang penting terhadap kesamaan panas. Jika terjadi peningkatan
kecepatan, atmosfir akan berhamburan.
Sebaliknya jika kecepatan ini berkurang, keseragaman akan terganggu, karena
atmosfir akan diserap oleh tanah. Untuk mempertahankan atmosfir, perbedaan suhu
antara khatulistiwa dan kedua kutub serta rangkaian pegunungan seperti
Himalaya, Taurus, dan Alpen yang mencegah akibat buruk yang disebabkan aliran
angin juga sangat penting.
Rangkaian pegunungan menyebabkan terjadinya pemeliharaan
keseimbangan dengan cara menghambat aliran angin di atas permukaan bumi dan
mengumpulkan udara dingin di ketinggian.
Gas di atmosfer
juga memainkan peranan penting untuk mempertahankan atmosfer. Karbon dioksida yang
proporsinya di atmosfer sangat kecil, berfungsi untuk menyelimuti bumi seperti
selimut yang mencegah kehilangan panas pada malam hari. Dari raison d’etre
(alasan keberadaan) rentang pegunungan sampai ke penciptaan karbon dioksida,
dari besarnya bumi sampai ke posisi matahari, dari kesetimbangan panas di
permukaan bumi sampai ke karakteristik dan kecepatan gas di atmosfer, semuanya
dirancang dengan ketepatan tak bercacat dalam keselarasan sempurna.
Atmosfer
dapat berfungsi tanpa melekat pada bumi, tanpa tersebar ke segala arah, berkat
belbagai kondisi yang jumlahnya tak terhingga.
Langit menurut Penafsiran Para Mufassir
- Ibnu Katsir, Allah SWT berfirman
اللَّهُ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ
عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ﴿الرعد: ٢﴾
Artinya: “Allah-lah yang
meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat”. (Q.S. al-Ra’d [13]: 2)
Allah SWT memberitahukan tentang kesempurnaan dan
kebesaran kekuasaan-Nya yang dengan izin dan perintahnya meninggikan langit tanpa
tiang, bahkan dengan izin, perintah dan kekuasaan-Nya mengangkat langit dari
bumi sampai jarak yang tidak dapat dicapai dan diketahui bilangan jaraknya.
Langit yang terdekat mengelilingi bumi seluruhnya dan semua yang ada di
sekitarnya berupa air dan udara dari semua arah dan penjuru, tegak di atasnya
dari segala sisi secara merata dan dengan jarak yang sama antara langit dan
bumi dari semua arah, yaitu sejauh perjalanan lima ratus tahun dan tebalnya
juga sejauh perjalanan lima ratus tahun dengan ketebalan seperti itu juga.
Demikian juga halnya dengan langit yang ketiga, keempat, keempat, kelima,
keenam dan ketujuh, sebagaimana firman Allah ﴾ ﴿ اللَّهُ الَّذِي
خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ “Allah
yang telah menciptakan tujuh langit, dan dari bumi seperti itu juga” (Q.S. al-Thalaq [65]) : 12.
Firman-Nya,
﴾ ﴿ بِغَيْرِ عَمَدٍ
تَرَوْنَهَا“tanpa tiang sebagaimana yang kamu lihat”, diriwayatkan dari
Ibnu Abbas, Mujahid, al-Hasan, Qatadah dan lain-lain, mereka mengatakan: “langit
itu mempunyai tiang-tiang, tetapi tidak dapat dilihat”. Iyas bin Mu’awiyah
berkata: “langit di atas bumi itu bagaikan kubah,” maksudnya tanpa tiang.
Pendapat
diatas (Iyas bin Mu’awiyah) juga
diriwayatkan dari Qatadah dan pendapat inilah yang sesuai dengan susunan
kalimat dalam ayat ini, dan makna yang jelas dari Firman Allah Ta’ala, وَيُمْسِكُ
السَّمَاءَ أَنْ تَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ إِلَّا بِإِذْنِهِ “Dan Allah menahan langit agar tidak
jatuh ke atas bumi, kecuali dengan izinya” (Q.S. al-Hajj [22]) : 65.
Berdasarkan hal tersebut,
maka firman Allah Ta’ala, ﴾ ﴿ تَرَوْنَهَا “sebagaimana yang kalian lihat” adalah penegasan kepada tidak adanya tiang. Maksudnya, langit itu
ditinggikan tanpa tiang sebagaimana yang kalian lihat, dan hal ini adalah
kekuasaan yang paling sempurna.
Baca Juga: Isyarat Ilmiah dalam Al-Quran
- Tafsir Al-Misbah, Quraish Shihab, Allah SWT Berfirman:
اللَّهُ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ
عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ﴿الرعد: ٢﴾
Artinya: “Allah-lah yang
meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat”. (Q.S. al-Ra’d [13]: 2)
Allah SWT yang menurunkan al-Quran. Allah juga yang
meninggikan langit yakni menjadikannya tinggi sejak penciptaannya dalam keadaan
tanpa tiang penyanggah yang dapat kamu lihat dengan mata kepala kamu semua,
atau yang kamu lihat ketiadaannya dengan mata kepala kamu, kemudian Dia
bersemayam di atas ‘Arsy, dan menundukkan matahari dan bulan antara lain guna
kemaslahatan makhluk.
Masing-masing dari matahari dan bulan itu beredar secara
teratur untuk waktu yang telah ditentukan oleh-Nya. Ini setahun dan itu
sebulan, atau hingga waktu yang ditentukan bagi kepunahan matahari dan bulan
serta kehancuran alam raya. Allah mengatur urusan makhluk-Nya baik yang di
langit maupun di bumi. Allah menyiapkan bagi mereka sarana kehidupan ruhani dan
jasmani, menjelaskan ayat-ayat yakni tanda-tanda keesaan dan kebesaran-Nya,
supaya kamu meyakini pertemuan kamu dengan Tuhan kamu.
Firmannya ﴾ ﴿ رَفَعَ السَّمَاوَاتِ “meninggikan langit”, antara lain mengandung makna memisahkannya dari bumi, sehingga matahari
dan bintang-bintang dapat memancarkan cahayanya ke bumi, dan hujan yang ditampung
oleh awan dapat tercurah. Itu semua telah terjadi, dan tidak mungkin akan
terjadi tanpa ada yang mengatur dan mengendalikannya.
Firman-Nya, ﴾ ﴿ بِغَيْرِ عَمَدٍ
تَرَوْنَهَا“tanpa tiang yang kamu lihat”, dalam arti sebenarnya ada tiangnya, tetapi kamu tidak
lihat dengan mata kepala. Tiang tersebut adalah daya-daya yang diciptakan Allah
SWT sehingga tiang ini dapat meninggi dan tidak jatuh ke bumi, tidak juga
planet-planet yang ada di alam raya ini saling bertabrakan.
Pustaka:
- Caner Taslaman, Miracle of Quran
- Ibnu Kasir, Lubab al-Tafsir
- Muhammad Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah
Ditulis Oleh: Hasrul
PDF LINK: Download Disini
subhanallah..maha besar Allah dengan segala ciptaannya..
BalasHapuskunjungan balik sob,trimakasih sudah menyempatkan mampir di blog kami,salam kenal :)
Berdasarkan pemahaman artikel anda, justru saya ragu ada planet lain dan luar angkasa. Karena dgn adanya atap langit, maka dipastikan 100% tidak ada manusia yg sanggup keluar dr bumi.
BalasHapusLangit adalah bagian atas dari permukaan bumi, dan digolongkan sebagai lapisan tersendiri yang disebut atmosfer. Langit terdiri dari banyak gas dan udara yg ditinggikan tanpa tiang. Krn terdiri dari gas dan udara jd sangat mungkin dilalaui untuk keluar angkasa..
Hapus