[full-post]
SQ Blog - Postingan sebelumnya membahas tentang Term Kerugian dalam Al-Quran. Nah pada kesempatan ini, kita akan membahas Term Kebahagiaan dalam Pandangan Al-Quran. Dua hal ini, kebahagiaan dan kerugiaan adalah suatu ketentuan Allah dalam kehidupan ini.
Bahagia dalam Al-Quran diungkapkan dengan kata sa’âdah (سعادة) sebagaimana yang banyak digunakan oleh para ulama dalam karya-karya mereka, seperti Al-Raghib Al-Aṣfahânî (w. 502 H/1108 M), Abû Hâmid Al-Ghazâlî (w. 505 H/1111 M), Ibn Qayyim al-Jauziyyah (w. 751 H/1349 M), Naquib al-Attas (lahir 1932 M), dan termasuk Buya Hamka (w. 1981 M) dalam tafsir Al-Azhar.
Apabila dicarikan padanan katanya, ditemukakan beberapa kata yang semakna dengannya, yaitu aflaḥa (افلح), fâza (فاز), fariḥa (فرح), surûr (سرور), dan najâ (نجا). Sinonim lainnya yang dekat dengan sa’d (سعد) atau sa’âdah (سعادة) adalah tûbâ (طوبى مؤنث الأطيب) yang berarti kebahagian (سعادة) dan kebaikan (خير).
Sobat SQ Blog, berikut keterangan lebih lanjut term kebahagiaan yang digunakan dalam ayat-ayat Al-Quran.
Pertama: Term Saadah (سعادة) - Bahagia
Kata Sa’adah berasal dari kata (سعد – يسعد - سعادة) yang berarti kebahagiaan. Derivat sa’adah (سعادة) disebut 2 kali dalam al-Quran, yaitu: surat hud ayat 105 dan 108.
Dari beragam kata di atas, term yang sering dipakai oleh para ulama dan cendekiawan untuk menunjukkan makna kebahagiaan dalam kitab-kitab mereka adalah sa’âdah (سعادة) sebagaimana telah disebutkan di atas.
Kebahagiaan dalam term sa'adah dapat diperoleh dengan keimanan kepada Allah SWT.
Kedua: Term Aflaha (أفلح) - Beruntung
Kata Aflaha (أفلح) dan derivatnya dalam al-Quran disebutkan sebanyak 40 kali pada beberapa surat. Keterangan ini sesuai dengan kitab Al-Mu'jam Al-Mufahras karya Muhammad Fuad Abdul Baqi'.
Aspek aflaha dalam Al-Quran mencakup nilai-nilai ketakwaan, keimanan, kenabian, jihad, taubat, syukur, dan dermawan. Tuntunan ini dapat mengantarkan seorang hambah meraih kebahagiaan. Kebahagian dalam term ini mencakup bahagia di dunia dan akhirat kelas.
Ketiga: Term Faza (فاز) - Sukses
Al-Qur’an menyebut kata faza (فاز) dengan segala derivatnya sebanyak 29 kali. Baik dalam bentuk fi'il madhi, fi'il mudhari', masdar, dan isim fa'il.
Faza dalam Al-Quran meliputi nilai-nilai keimanan, amal sholeh, kenabiaan, ketakwaan, dan jihad. Kebahagiaan dalam kata faza menunjukkan kebahagiaan yang diperoleh seorang hamba di hari kiamat kemudiaan, yaitu dimasukkan ke dalam sorga.
Seperti disebutkan dalam surat Ali Imran ayat 185:
فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ.
Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. (Q.S. Al-Baqarah: 185)
Keempat: Term Fariha (فرح) - Gembira
Al-Qur’an menyebut kata fariha dengan derivatnya di dalam al-Quran sebanyak 16 kali. Term ini diungkapkan dengan menggunakan derivat fi'il madhi dan fi'il mudhari'.
Fariha dalam Al-Quran memuat tuntunan keimanan, kenabian, syukur, dan membina hawa nafsu. Penggunaan fariha menunjukkan kebahagian atau kegembiraan di dunia, dan terkadang bermakna postif dan terkadang bermakna negatif.
Silahkan bandingkan dua ayat di bawah ini:
قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan”. (Q.S. Yunus [10]: 58)
إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا
Artinya: Jika kamu memperoleh kebaikan, (niscaya) mereka bersedih hati. Adapun jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya. (Q.S. Ali Imran [3]: 120)
Ayat pertama di atas, menunjukkan makna bahagia yang positif, sedangkan makna ayat kedua menunjukkan bahagia yang negatif.
Kelima: Term Najah (نجا) - Berhasil
Al-Qur’an menyebut kata najah (نجا) dengan derivatnya di dalam al-Quran sebanyak 22 kali. Derivatnya meliputi fi'il madhi, fi'il mudhari', fi'il amr, isim maf'ul, dan masdar.
Kebagiaan dalam term naja meliputi nilai-nilai keimanan, kenabiaan, amal sholeh, ketaqkwaan, dzikir, dan syukur. Term ini umumnya mencakup kebahagiaan atau keberhasilan di dunia, seperti Allah menyelamatkan para Nabi dan orang-orang beriman dari penindasan orang-orang kafir.
Keenam: Term Surur (سرور) - Senang
Kata surur (سرور) merupakan masdar dari kata (سَرَّ – يَسُرُّ – سُرُوْرًا - ومسرّة). Al-Qur’an menyebut kata surur (سرور) dan derivatnya yang berarti senang atau gembira disebutkan sebanyak 3 kali.
Term surur dalam Al-Quran mencakup di dunia dan di akhirat. Dalam konteks dunia condong bermakna negatif, dan dalam konteks akhirat lebih bermakna kegembiraan yang positif.
Demikian gambaran umum istilah yang digunakan Al-Quran tentang kebahagiaan. Kata lainnya yang disebutkan al-Qurân yang merujuk pada kebahagiaan adalah ḥasanah (حسنة), salâm (سلام), barakah (بركة), ṭoyyibah (طيبة), muṭmainnah (مطمئنة), sharḥ (شرح), dan sakînah (سكينة).
Semoga kita termasuk orang-orang yang berbahagia.
Aamiin