SQ Blog - Allah SWT memberikan beberapa nama yang agung dan layak terhadap Al-Qur’an, yaitu nama yang sesuai dengan kedudukan al-Qur’an itu sendiri yang mengesankan akan keagungannya.
Nama-nama tersebut berisi kandungan al-Qur’an, yaitu berupa rahasia-rahasia yang indah, tujuan yang mulia, hikmah-hikmah yang bijak, kisah-kisah yang mengagumkan serta hukum-hukum yang valid.[1]
Nama-nama yang indah tersebut menunjukkan kemuliaan dan kedudukannya yang tinggi. Nama-nama yang mengandung hujjah dan dalil bahwa ia adalah kitab Samâwiy dan tidak akan ada yang pernah dapat menyainginya.
Imam al-Suyuti sebagai yang dinukilnya dari al-Jâhizh berkata, “Allah Ta’ala memberikan sebutan bagi Kitab-Nya berbeda dengan sebutan yang biasa digunakan oleh orang-orang Arab dalam pembicaraan-pembicaraan mereka baik secara global maupun terperinci.[2]
Nama-nama Al-Quran
Allah SWT menamakan Al-Quran dengan beberapa nama, di antaranya:[3]
- Al-Quran, sebagaimana firman-Nya:
إِنَّ هَذَا الْقُرْآَنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ ... ﴿ الاسراء : ٩﴾
- Kitab, sebagaimana firman-Nya:
لَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ كِتَابًا فِيهِ ذِكْرُكُمْ ... ﴿ الانبياء : ١٠﴾
- Furqan, sebagaimana firman-Nya:
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا﴿ الفرقان : ١﴾
- Zikr, sebagaimana firman-Nya:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ﴿ الحجر : ٩﴾
- Tanzil, sebagaimana firman-Nya:
وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ﴿ الشعراء : ١٩٢﴾
- Bayyinah,[4] sebagaimana firman-Nya:
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ﴿ البقرة : ١٥٩﴾
- Huda,[5] sebagaimana firman-Nya:
فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ﴿ البقرة : ٩٧﴾
Al-Qur’an dan Al-Kitab lebih populer dari nama-nama yang lain. Dalam hal ini Muhammad Abdullah Darras berkata:
Ia dinamakan Al-Quran karena karena ia dibaca dengan lisan, dan dinamakan Al-Kitab karena ia ditulis dengan pena. kedua makna ini menunjukan makna yang sesuai dengan kenyataanya”.[6]
Sifat-sifat Al-Quran
Allah SWT telah melukiskan Al-Qur’an dengan beberapa sifat, di antaranya:[7]
- Nur (Cahaya):
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمْ بُرْهَانٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُبِينًا ﴿ النساء : ١٧٤﴾
- Huda (Petunjuk), Syifa’ (Obat), Rahmah (Rahmat), dan Mau’izah (Nasihat):
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ﴿يونس : ٥٧﴾
- Mubin (Yang Menerangkan) :
... قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ ﴿المائدة : ١٥﴾
- Mubarak (Yang Diberkati) :
وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ مُصَدِّقُ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ ﴿الانعام : ٩٢﴾
- Busyra (Kabar Gembira) :
مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ ﴿ البقرة : ٩٧﴾
- Azis (Yang Mulia) :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِالذِّكْرِ لَمَّا جَاءَهُمْ وَإِنَّهُ لَكِتَابٌ عَزِيزٌ ﴿ فصلت : ٤١﴾
- Majid (Yang Dihormati) :
بَلْ هُوَ قُرْآَنٌ مَجِيدٌ ﴿ البروج : ٢١﴾
- Basyir (Pembawa Kabar Gembira):
كِتَابٌ فُصِّلَتْ آَيَاتُهُ قُرْآَنًا عَرَبِيًّا لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ . بَشِيرًا وَنَذِيرًا ﴿ فصلت : ٤١ ﴾
Setiap penamaan atau pelukisan itu merupakan salah satu makna dalam Al-Quran. Nama-nama ini berasal dari ayat-ayat tertentu dalam Al Qur'an itu sendiri yang memakai istilah tertentu untuk merujuk kepada Al Qur'an itu sendiri.[8]
Demikian uraian nama-nama dan sifat-sifat Al-Quran.
ENDNOTE
[1] Shâlih bin Ibrahim al-Bulaihiy, Al-Hudâ Wa al-Bayân Fî Asmâ` Al-Qur`ân, hal. 147
[2] Ibid, hal. 147
[3] Manna Khalil Al-Qattan. Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran, bab Al-Quran, hal. 18-19
[4] Shâlih bin Ibrahim al-Bulaihiy, Al-Hudâ Wa al-Bayân Fî Asmâ` Al-Qur`ân, hal. 147
[5] Ibid, hal. 147
[6] Manna Khalil Al-Qattan. Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran bab Al-Quran (Bogor : Pustaka Litera AntarNusa, 2004), hal. 19
[7] Ibid, hal. 20-22
[8] Manna Khalil Al-Qattan. Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran, bab Al-Quran, hal. 22
[2] Ibid, hal. 147
[3] Manna Khalil Al-Qattan. Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran, bab Al-Quran, hal. 18-19
[4] Shâlih bin Ibrahim al-Bulaihiy, Al-Hudâ Wa al-Bayân Fî Asmâ` Al-Qur`ân, hal. 147
[5] Ibid, hal. 147
[6] Manna Khalil Al-Qattan. Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran bab Al-Quran (Bogor : Pustaka Litera AntarNusa, 2004), hal. 19
[7] Ibid, hal. 20-22
[8] Manna Khalil Al-Qattan. Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran, bab Al-Quran, hal. 22
PDF File: Download
Posting Komentar