Rahasia Borobudur, Perspektif Fahmi Basya dan Zakir Naik

SQ Blog - Salam sobat, topik kali ini mengenai sekilas Borobudur. Seperti kita ketahui, informasi selama ini yang kita dapatkan dari sejarah mengenai borobudur terdapat beragam versi dan masih belum final. Artinya informasi Borobudur terus digali dan ditunggu-tunggu akan beberapa rahasia lainnya yang belum terjawab sepenuhnya, dan itulah faktanya. Bisa baca "Borobudur" di Wikipedia, disana banyak pendapat mengenai borobudur, diantaranya banyak yang saling mendukung dan melengkapi, namun tidak sedikit pula yang bersebrangan atau bahkan belum memuaskan jawabannya.

Mungkin sobat semuanya telah kenal Fahmi Basya atau setidaknya tahu. Salah satu ungkapan beliau yang banyak mendapat perdebatan ialah:
Borobudur adalah salah satu bagian istana Nabi Sulaiman.
Pada awalnya ketika mendengar hal tersebut agak heran juga. Namun, walaupun juga perlu kita beri apresiasi kepada Bapak Fahmi Basya atas hasil penelitiannya ini, apalagi ia mengusahakan data-data ilmiah sebagaimana penelitian2 lainnya. Bahkan yg pribadi sangat apresiasi, yaitu ia mendasarkan risetnya dengan informasi ayat-ayat al-Quran dan pendekatan beberapa ilmu, diantaranya matematika dan geografi, dll.

Lebih lanjut, berikut ulasan Fahmi Basya;

Setelah waktu bergulir,... suatu saat melihat analisa Zakir Naik mengenai hubungan erat Islam dan Hindu dalam kitab sucinya, WEDA. Zakir naik memaparkan bahwa Kitab Weda yang original sesungguhnya memiliki misi yang sama dengan Islam, diantaranya menyebutkan kabar kedatangan Nabi Muhammad Saw sebagaimana jg disebutkan dalam injil, kesamaan risalah/wahyu, syariat, dan hukum-hukum lainnya. Disini Zakir Naik banyak menyebutkan isi Weda yang sesuai dengan ajaran al-Quran. Ia ingin mengatakan bahwa sesunggguhnya Weda juga merupakan salah satu wahyu Ilahi. Bukankah al-Quran menyebutkan:

إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَإِنْ مِنْ أُمَّةٍ إِلَّا خَلَا فِيهَا نَذِيرٌ .

"Sungguh, Kami mengutus engkau dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Dan tidak ada satu pun umat melainkan di sana telah datang seorang pemberi peringatan." [Q.S. Fathir: 24]

Lebih lanjut, berikut ulasan Zakir Naik;

Setelah menyaksikan dua informasi tersebut, admin akhirnya mengambil sebuah kesimpulan yang tentunya bersifat "anggapan" seperti admin sebutkan sebelumnya - bahwa;
Ada kemungkinan benar riset Fahmi Basya mengaitkan Islam (kerajaan Nabi Sulaiman) dengan Borobudur yang yang selama ini kita anggap sebagai peninggalan Hindu-Budha. Sebab, Zakir Naik melalui ulasannya juga telah menunjukkan bahwa WEDA, kitab suci umat Hindu-Budha merupakan salah satu wahyu Ilahi.
Kesimpulan admin di atas menunjukkan bahwa kemungkinan Borobudur erat kaitannya dengan Islam bahkan merupakan salah satu peninggalan Islam dengan asumsi bahwa Hindu-Budha merupakan umat yang menerima wahyu juga yang terterah dalam Weda. Dan admin untuk pertama kalinya mengetahui hal ini dari ulasan Zakir Naik bahwa Weda memiliki misi yang sama dengan al-Quran.

Namun, tentu gambaran umat Hindu dan Budha masa kini tidak seperti lagi pada masa sebelumnya, apalagi setelah India diinvansi dan dijajah oleh Inggris. Bahkan Budha sendiri sebagai pecahan dari Hindu diakui sebagai satu kepercayaan/agama tersendiri karena ketidaksesuaiannya lagi dengan kitab Weda, melainkan dengan kitab Tripitaka.

Melalui pendekatan tahun, Nabi Sulaiman diperkirakan hidup pada abad ke-9 SM (989-931 SM), atau sekitar 3.000 tahun yang lalu menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts, dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul. (aminbenahmed.blogspot.com) Adapun keberadaan umat Hindu diperkirakan sudah ada sejak abad ke-15 SM sebagaimana disebutkan Suf'at Mansur dalam bukunya Agama-agama Besar Masa Kini, hal. 5. Sebagian lain berpendapat bahwa keberadaanya baru diketahui pada abad ke-6 SM. (Wikipedia) Namun tentu bukan di tempat yang sama, karena kerajaan Nabi Sulaiman berpusat di Palestina dan Hindu di Punjab (sekarang masuk wilayah Pakistan).

Berkaitan dengan Borobudur, perlu diketahui kapan sesungguhnya umat Hindu-Budha masuk ke Indonesia khususnya pulau Jawa - tempat dimana berdirinya candi Borobudur. Menurut sejarah, Hindu-Budha di Indonesia diperkirakan sekitar abad ke-4 M berdasarkan penemuan prasasti. Namun tentu dapat juga jauh sebelumnya mereka telah ada di Indonesia karena keberadaan sebuah prasasti bisa saja menunjukkan suatu keberadaan yang lama sebelum ditemukannya.
   
Analisa tahun ini menunjukkan ada kemungkinan masa hidup Nabi Sulaiman a.s dan umat Hindu bersamaan atau setidaknya saling mempengaruhi karena Nabi Sulaiman merupakan seorang Nabi yang memiliki kekuasaan yang sangat luas. Wallahu A'lam!

Zakir Naik, Fahmi Basya, Borobudur, Islam, Hindu, Budha, Sejarah Borobudur, Nabi Sulaiman as, Ratu Balqis

Posting Komentar

[blogger][facebook]

SQ Blog

{picture#https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimSap9ccYY8FQp44yNvjVK6lRtOVpD-gpVKKWSk__oyc8ChkbooHIuh52uDXiZGchcOoPlIazgMEjOjQ5r0b-DftM48h8gDub2yWyKzDdH1VSYDrsmbf1qfYgl5hKaEuiAW8WAQeTmErDqcHjIm3C4GJKWRJv52o5uHAW10S2gOWj4o8nMsdahVxSo/s500/sq%20vlog%20official%20logo%20png%20full.png} SQ Blog - Wahana Ilmu dan Amal {facebook#https://web.facebook.com/quranhadisblog} {youtube#https://www.youtube.com/user/Zulhas1}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.