SQ Blog - Hadis dapat diterima dengan beberapa syarat. Syarat-syarat tersebut disamping memiliki kesamaan dari masing-masing diskursus keilmuan, juga terdapat perbedaan-perbedaan. Berikut uraian persamaan dan perbedaan penerimaan hadis menurut ahli Hadis, Fiqih, dan Sufi.
Persamaan metodologi Ahli Hadis, Fiqih dan Sufi dalam menerima hadis
- Sanadnya tersambung;
- Rawinya adil; dan
- Rawinya dhabit.
Perbedaan metodologi Ahli Hadis, Fiqih dan Sufi dalam menerima hadis
- Ahli Hadis
- Sanad tersambung
- Rawinya adil
- Rawinya dhabit
- Tidak ada Syadz
- tidak ada illat
- Hadis baik qauli, fi'li, taqrir dan harapan nabi yang belum tercapai
- Ahli Fiqih
- Sanad tersambung
- Rawinya adil
- Rawi dhabit
- Amalan ahlul Madinah
- Tidak ada syadz
- tidak ada illat
- Memuat hukum
- Hanya hadis qauli dan fi'li
- Ahli Sufi
- Sanad tersambung
- Rawinya adil
- Rawi dhabit
- Hanya mengambil hadis qauli dan harapan Rasulullah
Perbedaan pandangan mereka dari masing-masing kelompok karena adanya perbedaan pandangan dan kebutuhan akan hadis sesuai latar bidang keilmuan masing-masing. Secara umum, alasan inilah yang secara signifikan memberikan ruang pebedaan. Walaupun pada sisi lain, dilatabelakangi kualitas keilmuan yang berbeda-beda serta hal-hal lain yang menjadi faktor penentu dalam memahami hadis.
Walaupun demikian, perbedaan pandangan ini dapat dipertemukan dan diselesaikan dengan alasan:
- Adanya persamaan cara pandang yaitu potret kehidupan Rasulullah,
- Perbedaan tersebut terjadi karena ruang dan tempat yang berbeda, ini merupakan suatu keniscayaan dan kewajaran,
- Memahami hakikat perbedaan yang sesungguhnya karena perbedaan adalah salah satu rahmat Allah yang dapat memberikan kemudahan bagi hamba-hambanya.
Wallahu A'lam
Oleh: Hasrul
Posting Komentar