SQ Blog - Manusia kapan dan di mana saja akan selalu berhadapan dengan suasana bahagia atau menderita, beruntung atau melarat, gembira atau menangis, karena itulah realitas kehidupan.
Realitas ini menjadi satu ketetapan sang Pencipta dalam mengatur dan membuat keseimbangan di dalam kehidupan alam semesta. Semuanya diciptakan berpasang-pasangan, baik makhluk hidup maupun benda mati.
Termasuk yang berpasangan tersebut adalah kebahagiaan dan kesengsaraan atau kerugian. Dualitas segala sesuatu merupakan hukum alam yang tampak manifestasinya pada setiap sisi kehidupan yang ada di sekitar kita.
Lalu bagaimana pandangan Al-Quran tentang dua hal tersebut? Kebahagian dan kerugian?
Sobat SQ Blog, pada kesempatan ini akan diuraikan sekilas pandangan Al-Quran tentang kerugian, baik istilah atau term yang digunakan, penyebab kerugian, dan bentuk-bentuk kerugian.
TERM KERUGIAN DALAM AL-QUR'AN
Pertama: Term Khasara (خسر)
Kata (خسر) dalam al-Quran terulang sebanyak 55 kali. Secara Bahasa, kata (خسر) mempunyai banyak arti, antara lain rugi, sesat, celaka, lemah, tipuan dan sebagainya yang kesemuanya mengarah kepada makna-makna yang negatif, atau tidak disenangi oleh siapapun.
Dapat juga diartikan berkurangnya modal atau harta pokok. Kata tersebut dapat digunakan pada sesuatu yang bersifat lahiriyah, seperti harta, jabatan duniawi, dan sebagainya. Dapat juga digunakan pada sesuatu yang bersifat batiniyah seperti kesehatan, keselamatan, akal, iman dan pahala.
Setiap kata (خسر) yang disebutkan dalam Al-Qur’an memiliki pengertian kerugian yang berkaitan dengan hari akhirat, bukan kerugian yang berkaitan dengan keduniawian atau muamalah/jual beli.
Kedua: Syaqiya (شقي)
Kata Syaqiya beserta turunannya di dalam al-Quran ditemukan sebanyak 12 kali. Kata Syaqiya berarti suatu kemalangan, kesialan atau bisa juga diartikan sebagai suatu kesukaran atau kesengsaraan.
Kesukaran atau kesengsaraan yang terkandung dalam kata Syaqiya (شقي), mencakup di dunia dan juga di akhirat.
Penyebutan kata ini dalam al-Quran terletak dalam surat Hud ayat 105 dan 106, surat Maryam ayat 4 dan 32, surat Thaha ayat 2, 117, dan 123, surat al-Mu’minun ayat 106, surat al-A’la ayat 11, surat al-syams ayat 12, dan surat al-Lail ayat 15.
Ketiga: Khaba (خاب)
Kata (خاب) dalam al-Quran ditemukan sebanyak 5 kali. Kata ini diartikan dengan beberapa makna, di antaranya menjadi miskin (افتقر), tanah tak berumput/tanah tak mendapat hujan (الحقبة), dan lapar (الجوع).
Dapat pula dimaknai sebagai orang yang tidak memiliki harapan lagi. Berdasarkan tashrifnya (خاب-يخوب-خوبا) artinya keadaan seseorang yang tidak mendapatkan apa yang dia cari.
- Surat Al-Imran ayat 127; dengan memakai kata (خائبين), yang berarti tiada memperoleh apa-apa;
- Surat Ibrahim ayat 15; dengan memakai kata (خاب), yang berarti binasa;
- Surat Thaha ayat 61; dengan memakai kata (خاب), yang berarti Rugi;
- Surat Thaha ayat 111; dengan memakai kata (خاب), yang berarti rugi;
- Surat Al-Syams ayat 10; dengan memakai kata (خاب), yang berarti merugi.
PENYEBAB KERUGIAN DALAM AL-QUR'AN
Al-Quran menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan manusia merugi, yaitu:
- Merugi karena kufur (18:103-106, 39:65)
- Merugi karena munafiq (5:53)
- Merugian disebabkan kafir sesudah beriman (5:5, 4:65)
- Merugi karena mendustakan hari akhir (6:31, 10:45)
- Merugi karena mendustakan ayat-ayat Allah (10:95)
- Merugi karena mendustakan Nabi dan Rasul (91:12, 5:21, 7:92)
- Merugi karena mengotori jiwanya (91:10, 18:29)
- Merugi karena berbuat dzalim (20:111, 6:21, 17:82)
- Merugi karena melampaui batas (20:61, 6:21, 91:11-14)
- Merugi karena menentang kebenaran (3:127, 14:15, 33: 25)
- Merugi karena mengikuti syaitan (4:119, 20: 117, 58:19)
- Merugi karena tidak konsisten (22: 11)
- Merugi karena melakukan kebathilan (27:4-5, 29:52, 45: 27)
- Merugi karena prasangka yang buruk kepada Tuhan (41:23)
- Merugi karena melanggar perjanjian dan membuat kerusakan (2:27)
- Merugi karena durhaka kepada kedua orang tua (46:18, 19:32)
- Merugi karena kebodohan (6:140)
BENTUK KERUGIAN DALAM AL-QUR'AN
Al-Quran menyebutkan beberapa bentuk-bentuk kerugian yang dapat menimpa manusia, yaitu:
- Mendapat siksa neraka (11:106, 92:15, 8:37)
- Tidak Mendapatkan Karunia, Nikmat dan Rahmat Allah (2:64, 7:23)
- Mendapat amal yang sia-sia (9:69)
- Tidak mendapat petunjuk Allah (7:178)
- Tidak mendapatkan kesempatan untuk berbuat baik (9:92)
- Ditimpa azab di dunia dan akhirat (14:15)
- Tidak mendapat syafaat dari siapapun (7:53)
وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ.
Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.
Posting Komentar