Dijauhkan dari segala keburukan, baca Al-Falaq dan An-Naas

Di antara surat dalam Al-Quran yang sering dibaca bahkan dihafalkan, setelah surat Al-Fatihah adalah surat Al-Falaq dan surat An-Naas. Kedua surat ini kemudian disebut Al-Muawwidzatain, yaitu dua surat perlindungan kepada Allah SWT dari segala bentuk keburukan dan kejahatan.

Hal tersebut sesuai keterangan Nabi SAW:

أُنْزِلَتْ عَلَىَّ آيَاتٌ لَمْ يُرَ مِثْلُهُنَّ قَطُّ الْمُعَوِّذَتَيْنِ.

Diturunkan kepadaku beberapa ayat yang tidak ada menyamainya sedikitpun, yaitu Al-Muawwidzatain. (H.R. Muslim)

Dalam urutan mushaf, surat Al-Muawwidzatain, yaitu surat Al-Falaq dan surat An-Naas merupakan dua surat terakhir yang menjadi surat ke-113 dan surat ke-114. Adapun dalam urutan turunnya wahyu Al-Quran, kedua surat ini dianggap wahyu yang ke-21 dan ke-22 yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.


Imam Al-Baihaqi dalam Dalail an-Nubuwwah, demikian juga imam Al-Suyuti dalam Lubab al-Nuqul fi Asbab al-Nuzul, keduanya menyebutkan riwayat terkait peristiwa yang melatarbelakangi turunnya surat al-Falaq dan an-Naas. Dalam Dalail an-Nubuwwah disebutkan:

مرض رسول الله مرضا شديدا

Suatu ketika, baginda Rasulullah SAW pernah merasakan sakit yang agak berat.

فأتاه ملكان فقعدا أحدهما عند رأسه والآخر عند رجليه

Beliau pun didatangi oleh dua malaikat, malaikat yang pertama duduk di dekat kepalanya dan malaikat yang kedua duduk di dekat kakinya.

فقال الذي عند رجليه للذي عند رأسه ما ترى؟

Malaikat yang kedua, yang duduk dekat kaki Nabi berkata kepada malaikat pertama yang duduk dekat kepala Nabi, apa pendapatmu terkait sakitnya?

قال طب قال وما طب؟ قال سحر قال ومن سحره؟ قال لبيد بن الأعصم اليهودي

Malaikat yang pertama menjawab: Tubba. Malaikat kedua kembali bertanya, apa itu tubba? Sihir kata malaikat pertama. Siapa yang menyihirnya? kata malaikat kedua kembali bertanya. Labid bin al-A'sham Al-Yahudi kata malaikat kedua.

قال أين هو قال في بئر آل فلان تحت صخرة

Di mana ia menyimpan sihir tersebut? Lanjut malaikat kedua. Di dalam sebuah sumur milik Fulan yang diletakkan di bawah sebuah batu.

فلما أصبح رسول الله بعث عمار بن ياسر في نفر

Tatkala pagi hari telah tiba, Rasulullah SAW mengutus Ammar bin Yasir dan beberapa sahabat lainnya, untuk mengambil sihir tersebut berdasarkan informasi yang telah disampaikan oleh dua malaikat yang mendatangi Nabi.

فإذا ماؤها مثل ماء الحناء

Ketika para sahabat sampai di sumur yang dimaksud, mereka mendapat air sumur tersebut berwarna merah seperti campuran henna, yaitu sejenis pewarna yang dibuat dari tumbuhan. Mereka pun mulai menguras air sumur itu sampai kering dan mendapati sebuah batu di dalamnya.

وتر فيه إحدى عشرة عقدة

Saat mereka mengangkat bawah batu di dalam sumur itu, mereka menemukan di bawahnya sesuatu yang terdiri atas sebelas ikatan. Dan ikatan-ikatan itu tidak dapat dilepaskan.

فأنزلت عليه هاتان السورتان

Akhirnya turunlah wahyu kepada Nabi SAW, yaitu dua surat.

فجعل كلما قرأ آية انحلت عقدة (قل أعوذ برب الفلق) و (قل أعوذ برب الناس)


Setiap Nabi membaca satu ayat dari dua surat tersebut, terlepaslah satu ikatan dari sihir itu. Dua surat tersebut yaitu surat Al-Falaq dan An-Naas yang terdiri atas sebelasa ayat. Sehingga, setelah Nabi membaca kedua surat tersebut, terlepaslah Nabi dari semua pengaruh buruk sihir itu yang dibuat oleh Labid bin Al-A'sham Al-Yahudi.


Keagungan dan kemuliaan surat al-Falaq dan surat an-Naas sebagai surat perlindungan, ditegaskan juga dalam beberapa keterangan Rasulullah SAW kepada para sahabatnya. Di antaranya, diriwayatkan oleh Imam al-Nasa'i dalam kitab sunannya:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَا ابْنَ عَابِسٍ، أَلاَ أُخْبِرُكَ بِأَفْضَلِ مَا يَتَعَوَّذُ بِهِ الْمُتَعَوِّذُونَ ؟ قَالَ : بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ، قَالَ : قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ . هَاتَانِ السُّورَتَانِ.

Bahwasanya Nabi SAW berkata : Wahai Ibnu Abis, maukah engkau aku tunjukkan sesuatu yang paling mulia untuk memohon perlindungan oleh orang-orang yang memohon dengannya? Ibnu Abis menjawab: Tentu ya Rasulullah. Nabi berkata: Qul a'udzu birabbil falaq dan Qul a'udzu birabbin naas. Inilah dua surat perlindungan. (H.R. Al-Nasa'i)

Kedua surat ini, surat al-Falaq maupun surat an-Naas, diawali perintah:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ

Katakanlah, aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu shubuh. Dan perintah:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ

Katakanlah, aku berlindung kepada Tuhan manusia.

Ungkapan tersebut mendorong setiap hamba yang membacanya, hendaknya dibarengi dengan kenyakinan dalam hati bahwa Ialah Allah yang memerintahkan untuk memohon perlindungan, dan Ialah yang mengabulkan setiap permohonan kepada hamba-hamba-Nya, maka dengan ini yaa Rabb, kami membacanya sebagai ketaatan kepada-Mu, maka kabulkanlah yaa Allah.

Menurut keterangan para ulama, surat al-Falaq mewakili perlindungan seorang hamba dari segala keburukan yang bersumber dari luar dirinya. Surat ini berbunyi:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5) 

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh). dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki. (Q.S. Al-Falaq)

Adapun surat an-Naas mewakili perlindungan seorang hamba dari segala keburukan yang bersumber dari dalam dirinya. Surat ini berbunyi:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, Raja manusia, sembahan manusia. Dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia. (Q.S. An-Naas)

Oleh karenanya, permohonan yang dipanjatkan dalam kedua surat ini mencakup segala keburukan dan kejahatan yang menghampiri manusia setiap saat, baik dari dalam dirinya, demikian juga yang bersumber dari luar dirinya. Sehingga baginda Rasulullah SAW dan para sahabat senantiasa mengamalkan dua surat ini untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT.

Setiap malam menjelang tidur, Nabi SAW membaca surat-surat ini. Imam Al-Bukhari dalam kitab shahihnya meriwayatkan:

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا {قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ} ، وَ{قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ} ، وَ{قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ} ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ.


Dari Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa Nabi SAW apabila menghampiri tempat tidurnya setiap malam, beliau menyatukan kedua telapak tangannya kemudian meniupnya, lalu membacakan pada keduanya, “Qul huwallahu ahad, Qul a’udzu birabbil falaq, Qul a’udzu birabbin naas.” Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangannya ke seluruh tubuhnya yang dapat ia jangkau. Beliau mulai dari kepala, wajah, serta anggota tubuh lainnya. Beliau melakukan itu tiga kali. (H.R. Muslim)

Demikian juga, ketika Nabi SAW merasakan sakit pada tubuhnya, beliau memohon kesembuhan dengan membaca surat-surat ini.

عَنْ عَائِشَةَ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا اشْتَكَى يَقْرَأُ عَلَى نَفْسِهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ وَيَنْفُثُ فَلَمَّا اشْتَدَّ وَجَعُهُ كُنْتُ أَقْرَأُ عَلَيْهِ وَأَمْسَحُ بِيَدِهِ رَجَاءَ بَرَكَتِهَا.

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa Rasulullah SAW ketika sakit beliau membacakan untuk dirinya surat mu'awwidzat (Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas) dan meniupnya. Ketika sakitnya semakin parah, maka saya bacakan kepadanya dan mengusap dengan tangan beliau mengharap berkah darinya. (H.R. Al-Bukhari)

Semoga kita senantiasa berada dalam keberkahan dan perlindungan Allah SWT. Baik segala keburukan dan kejahatan yang bersumber dari luar diri kita, demikian juga yang bersumber dari dalam kita sendiri. Aamiin yaa Rabb

Labels: ,

Posting Komentar

[blogger][facebook]

SQ Blog

{picture#https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimSap9ccYY8FQp44yNvjVK6lRtOVpD-gpVKKWSk__oyc8ChkbooHIuh52uDXiZGchcOoPlIazgMEjOjQ5r0b-DftM48h8gDub2yWyKzDdH1VSYDrsmbf1qfYgl5hKaEuiAW8WAQeTmErDqcHjIm3C4GJKWRJv52o5uHAW10S2gOWj4o8nMsdahVxSo/s500/sq%20vlog%20official%20logo%20png%20full.png} SQ Blog - Wahana Ilmu dan Amal {facebook#https://web.facebook.com/quranhadisblog} {youtube#https://www.youtube.com/user/Zulhas1}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.