أَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوا فِي أَنْفُسِهِمْ مَا خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُسَمًّى وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ بِلِقَاءِ رَبِّهِمْ لَكَافِرُونَ
“Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. dan Sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.” (Q.S. Ar-Rum [30]: 8)
Keterkaitan agama dengan masalah kemanusiaan menjadi penting jika dikaitkan dengan situasi kemanusiaan di zaman modern ini. Kita mengetahui bahwa dewasa ini manusia menghadapi berbagai persoalaan yang benar-benar membutuhkan pemecahan segera. Problematika dalam dunia modern justru disebabkan oleh pemikiran perkembangan manusia sendiri.
Umat manusia telah berhasil membangun peradaban ynag maju untuk dirinya sendiri tetapi pada saat yang sama kita juga melihat bahwa umat manusia telah menjadi tawanan dari hasil ciptaanya sendiri. Dalam keadaan demikian, satu-satunya jalan keluar adalah mengembangkan keilmuan modern dibawah rambu-rambu ajaran agama (Abuddin Nata, 2009: 27).
Paul Davis seorang ahli fisika berkata bahwa sains mencapai suatu tingkat dimana masalah-masalah yang bersifat religius secara formal sekarang boleh digarap secara serius. Memang sama sekali tidak dikatakan bahwa sains membuktiakn eksistensi Allah atas dasar scientific avidence. Tetapi yang signifikan sekali adalah bahwa “the God question is reemerging as an intelligible question within the context of the study nature” (Louis Leahy, 2006: 20).
Pada dasarnya agama lahir dimuka bumi mempunyai tujuan luhur untuk menyampaikan pesan-pesan sici Tuhan. Diantara tujuan terpentingnya adalah sebagai rahmat, kebabahagian dan pembebasan termasuk di dalamnya untuk membebaskan manusia dari derita sosial. Karena itu, agama perlu dipahami secara lebih dinamis dan kreatif untuk memperkokoh peranan manusia dalam kehidupan dimuka bumi sebagai khalifah Allah (Musa Asyarie, 2006: 288).
Situasi dunia yang semakin global dan modern seperti sekarang ini mengakibatkan kehidupan manusia semakin dihadapkan kepada berbagai tantangan. Dalam keadaan demikian dijumpai manusia yang berhasil menyikapi kehidupan global dan modern tersebut secara lebih bermakna tetapi ada juga yang tidak tahu arah yang harus dituju.
Perkembangan dunia global dan modern mendorong agama agar lebih agresif dalam memberikan jawaban terhadap berbagai masalah baik yang berkaitan dengan problem sosial, okonomi, politik, keamanan, kemakmuran dan khusunya dalam kajian sains serta turunanya dalam bidang teknologi. Hal ini diyakini bahwa agama mengandung nilai-nilai universal dan absolut yang mampu memberikan resep-resep mujarab yang tidak habis-habisnya.
Idealnya, keberhasilan manusia dalam menjalani segala perkembangan zaman tergantung sikap dalam mengelolah dan mengaplisakasikan alam semesta dalam rambu-rambu ajaran agama. Hal ini menunutut manusia memahami jati dirinya sebagai pemelihara dan penjaga kelangsungan serta kelestraian alam.
Sekian
Posting Komentar