5 kelompok orang merugi dalam Al-Quran - Bagian 1

SQ Blog - Jika ditanya, apakah ada orang yang ingin merugi? Tentu semua menjawab, tidak ada yang ingin mengalami kerugian. Semua orang ingin bahagia dan beruntung. Nah salah satu tips selamat dari merugi, adalah mengetahui apa itu rugi? Dan bagaimana sebab orang menjadi rugi?

Oleh karena itu, admin akan membahas kelompok orang yang merugi yang disebutkan Al-Quran dengan menggunakan kata Khasara (خسر). Penggunaan kata atau ungkapan lain untuk orang-orang merugi telah di bahas dalam Term Kerugian dalam Pandangan Al-Quran

Beberapa kelompok orang merugi yang disebutkan dengan kata khasara (خسر) dalam Al-Quran di antaranya:

Orang yang merugi karena ingkar kepada Allah

Allah SWT mengingatkan dalam surat Al-Kahfi ayat 103-104:

 قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا.

Katakanlah: apakah perlu kami beritahukan tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya kepadamu?

الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا.


Mereka yang paling merugi: yaitu orang-orang yang sia-sia amalnya di dunia ini, sedang meraka menyangka bahwa mereka melakukan yang sebaik-baiknya.

أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا.


Yang demikian itu disebabkan: Meraka ingkar terhadap ayat-ayat tuhan mereka dan hari akhir. Maka sis-sialah amalan mereka dan Allah sama sekali tidak menimbang amal mereka pada hari kiamat.

ذَلِكَ جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَرُسُلِي هُزُوًا.


Oleh karena itu, balasan mereka adalah jahannam atas keingkaran mereka, disamping itu mereka juga senantiasa menjadikan ayat-ayat Allah dan rasul-Nya sebagai olok-olok.

Demikianlah kelompok orang-orang yang ingkar kepada Allah, termasuk orang-orang yang merugi kelak di hari kemudian. Usaha yang meraka lakukan sis-sia karena terhalang dengan keingkaran mereka kepada Allah dan rasul-Nya.

Termasuk kelompok ini adalah mereka yang kembali kepada kekufuran. Yaitu orang-orang yang kufur setelah mereka beriman. Dalam surat Al-Maidah ayat 5 disebutkan:

وَمَنْ يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ.

Siapa yang kufur setelah beriman, maka sungguh sia-sia amalnya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi. (Q.S. Al-Maidah: 5)
Inilah golongan pertama yang merugi, mereka yang ingkar atau tidak percaya kepada Allah, dan juga segenap ajaran yang terkandung di dalam rukun iman. Selain percaya kepada Allah, juga percaya kepada malaikat, percaya kitab-kitab, percaya rasul, percaya hari akhir, dan takdir.

Orang yang mengingkari tuntunan-tuntunan ini, akan mengantar ia merugi dan amalnya akan sia-sia.

Orang yang merugi karena menjadikan syetan sebagai penolong

Dalam surat Al-Fatihah ayat 5, kita berikrar dan berjanji bahwa hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepadanya kita memohon pertolongan:

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ.


Ayat ini mengingatkan kita bahwa hampir setiap saat kita berikrar dan berhanji bahwa hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan.

Oleh karenanya, seorang hamba diingatkan dalam ayat lain siapa yang menjadikan selain Allah sebagai penolong, termasuk syetan dapat mengantarkannya ke dalam golongan orang-orang merugi. Dalam surat Al-Nisa’ ayat 119 disebutkan:

وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِينًا.

Siapa yang menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah sungguh telah menderita kerugian yang nyata. (Q.S. Al-Nisa: 119)
Sehingga, sikap seorang mukmin jelas, syetan adalah musuh, bukan sebagai kawan apalagi tempat meminta pertolongan. Dalam surat Fathir ayat 6 disebutkan:

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا.

Sesungguhnya setan itu musuh bagimu. Maka, perlakukanlah ia sebagai musuh! (Q.S. Fathir: 6)
Dalam surat Al-Mujadilah ayat 19 juga diingatkan:

أَلَا إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُونَ.

Ketahuilah sesungguhnya golongan setan itulah orang-orang yang rugi. (Q.S. Al-Mujadilah: 19)

Orang yang merugi karena kajahilan / kebodohan

Baik dan buruk dalam Islam adalah suatu yang jelas, demikian juga benar dan salah, serta perkara halal dan haram. Baginda Rasulullah Saw menyebutkan:

إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ.

Sesungguhnya halal itu jelas, demikian juga haram itu jelas. (H.R. Muslim)
Mengetahui aspek yang baik dan buruk, benar dan salah, halal dan haram membutuhkan ilmu dan pemahaman. Oleh karena itu, kejahilan atau kebodohan memiliki potensi besar untuk menjerumuskan seseorang dalam perkara-perkara syubhat, bahkan haram sehingga terjerumus dalam perbuatan dosa dan maksiat.

Salah satu contoh ini disebutkan dalam surat Al-An'am ayat 140:

قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ قَتَلُوا أَوْلَادَهُمْ سَفَهًا بِغَيْرِ عِلْمٍ وَحَرَّمُوا مَا رَزَقَهُمُ اللَّهُ افْتِرَاءً عَلَى اللَّهِ.

Sungguh rugi orang-orang yang membunuh anak-anak mereka karena kebodohan tanpa pengetahuan dan mengharamkan rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka dengan semata-mata membuat-buat kebohongan terhadap Allah. (Q.S. Al-An'am: 140)
Ayat tersebut mengingatkan terdapat orang-orang yang merugi akibat melakukan perbuatan negatif dan dosa akibat kejahilan, dan mencampuradukkan antara halal dan haram semata-mata karena kesombongan kepada Allah.

Demikian kecaman bagi orang-orang yang melakukan perbuatan dosa dan maksiat tanpa dasar ilmu dan pemahaman. Demikian sebaliknya, orang-orang yang berilmu mendapatkan pujian dan kedudukan mulia:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ.

Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. (Q.S. Al-Mujadilah: 11)

Orang yang merugi karena tidak istiqomah


Allah SWT menyebutkan dalam surat Al-Hajj ayat 11:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَى حَرْفٍ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انْقَلَبَ عَلَى وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ.

Di antara manusia ada yang menyembah Allah hanya di tepi (tidak dengan penuh keyakinan). Jika memperoleh kebaikan, dia pun tenang. Akan tetapi, jika ditimpa suatu cobaan, dia berbalik ke belakang (kembali kufur). Dia merugi di dunia dan akhirat. Itulah kerugian yang nyata. (Q.S. Al-Hajj: 11)
Ayat tersebut menyebutkan karakter orang-orang yang tidak istiqomah. Tatkala mendapat ujian dan cobaan, mereka berpaling dan kembali terjerumus dalam dosa dan maksiat. Keislaman mereka belum stabil, berada dalam kerawanan dan kerentanan. Iman mereka dapat berubah dengan sekejap.

Kondisi demikian, mengantarkan mereka terjerumus dalam perbuatan dosa dan maksiat yang lebih besar, akhirnya termasuk orang-orang yang merugi. Demikian sebaliknya, terdapat orang-orang istiqomah yang mendapatkan anugerah dan ketenangan dari Allah SWT. Dalam surat Al-Ahqaf ayat 13 disebutkan:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian tetap istikamah, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih. (Q.S. Al-Ahqaf: 13)
Demikian juga dala surat Fushshilat ayat 30:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ.

Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian tetap (dalam pendiriannya), akan turun malaikat-malaikat kepada mereka (seraya berkata), “Janganlah kamu takut dan bersedih hati serta bergembiralah dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu. (Q.S. Fushshilat: 30)

Orang yang merugi karena melakukan kebatilan

Kelompok terakhir yang tergolong orang-orang merugi denga kata khasara (خسر) adalah mereka yang senantiasa melakukan kebatilan. Hal ini diingatkan dalam surat Al-Jatsiyah ayat 27:

وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ يَخْسَرُ الْمُبْطِلُونَ.

Pada hari terjadinya kiamat rugilah pada hari itu orang-orang yang mengerjakan kebatilan. (Q.S. Al-Jatsiyah: 27)
Demikian juga dalam surat Al-Ankabut ayat 52:

وَالَّذِينَ آمَنُوا بِالْبَاطِلِ وَكَفَرُوا بِاللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ.

Orang-orang yang memercayai kebatilan dan kufur kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang rugi. (Q.S. Al-Ankabut: 52)

Termasuk kelompok ini adalah mereka yang menyia-nyiakan anugerah dan nikmat Allah SWT. Keterangan ini dapat dilihat dalam surat Al-Asr:

وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. 

Demi Masa. sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran. (Q.S. Al-Asr: 1-3)
Demikian beberapa kelompok orang-orang yang merugi dalam ayat-ayat Al-Quran dengan menggunakan kata khasara. Bentuk-bentuk kerugian tersebut dapat berakibat di dunia, akhirat, ataupun keduanya.

Semoga kita termasuk orang-orang yang dijauhkan dari orang-orang merugi dan termasuk orang-orang yang selamat di dunia dan akhirat.
Aamiin

merugi dalam al-quran, tafsir khasara, rugi akhirat, orang celaka, binasa, rugi dunia, celaka

Posting Komentar

[blogger][facebook]

SQ Blog

{picture#https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimSap9ccYY8FQp44yNvjVK6lRtOVpD-gpVKKWSk__oyc8ChkbooHIuh52uDXiZGchcOoPlIazgMEjOjQ5r0b-DftM48h8gDub2yWyKzDdH1VSYDrsmbf1qfYgl5hKaEuiAW8WAQeTmErDqcHjIm3C4GJKWRJv52o5uHAW10S2gOWj4o8nMsdahVxSo/s500/sq%20vlog%20official%20logo%20png%20full.png} SQ Blog - Wahana Ilmu dan Amal {facebook#https://web.facebook.com/quranhadisblog} {youtube#https://www.youtube.com/user/Zulhas1}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.